Notification

×

Rencana Besar Luhut Bikin Bumbu Masakan RI Beken Sejagat

Sabtu, 29 Mei 2021 | 09:17 WIB Last Updated 2021-05-29T07:07:39Z

Luhut Binsar Pandjaitan
JAKARTA (Kliik.id) - Menteri Koordinator (Menko) Kemaritiman dan Investasi (Marves), Luhut Binsar Pandjaitan ingin kekayaan rempah dan bumbu tradisional asli Indonesia bisa mendunia.

Kekayaan warisan nenek moyang tersebut, kini sedang digelorakan kembali gaungnya dengan program bertajuk Indonesia Spice Up The World yang merupakan kerja sama lintas sektor kementerian dan lembaga.

"Tujuan utamanya adalah meningkatkan pertumbuhan ekspor pangan olahan, terutama bumbu melalui pemanfaatan rantai produksi global serta perluasan target pasar," ujar Luhut dalam keterangan tertulis Kemenko Kemaritiman dan Investasi, dikutip Sabtu (29/5/2021).

Luhut menyebut program ini dicanangkan atas keprihatinan terkait kurang dikenalnya bumbu asli Indonesia padahal memiliki cita rasa yang khas dan potensi yang tinggi.

Dilihat dari pemenuhan pasar mancanegara, menurut Luhut, Indonesia hanya mampu memenuhi 0,67% kebutuhan bumbu di Afrika dan sekitar 3,87% kebutuhan di Australia.

"Indonesia perlu mendorong peningkatan produk bumbu masakan dan restoran sebagai etalase kuliner Indonesia di luar negeri," terang Luhut.

Sementara itu, Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi mengatakan pihaknya mendukung rencana tersebut dan menunjuk Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional sebagai penanggung jawab.

"Kami di Kementerian Perdagangan saat ini tengah membuat pemetaan terkait rantai perdagangan bumbu dan rempah ini, khususnya untuk wilayah Afrika. Terkait dengan peluncuran Indonesia Spice Up The World di World Expo di Dubai mendatang, kami akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif," kata Lutfi.

Menyambung hal tersebut, Luhut menyampaikan arahannya agar Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (GAPMMI) dapat turut mendukung kesuksesan peluncuran tersebut di Dubai.

Menteri Perindustrian (Menperin), Agus Gumiwang, turut menyampaikan dukungannya untuk kesuksesan Indonesia Spice Up The World.

"Kita semua menyadari bahwa masih banyak sekali ruang yang belum optimal. Kami akan turut menyiapkan produk-produknya termasuk juga melakukan kampanye agar bumbu Indonesia semakin mendunia," imbuh Agus.

Menurut Agus, Kemenperin selama ini terus mendorong sentra penghasil rempah untuk dapat meningkatkan nilai tambah komoditas rempah.

Pihaknya juga telah meningkatkan sistem keamanan pangan melalui sertifikasi yang dapat meningkatkan daya saing pelaku industri rempah Indonesia.

"Kemendag, Kemenperin, BPOM, GAPMMI, dan pengusaha dapat melakukan rapat koordinasi dan sosialisasi sebagai tindak lanjut untuk penyamaan persepsi," kata Menko Luhut.

"Saya kan juga baru pulang dari Korea Selatan, mereka itu produksi untuk rotinya produksi gandum sendiri, jadi yang mereka ekspor sama yang mereka konsumsi dalam negeri sudah dibedakan," terang tambahnya.

Sebelumnya Luhut juga menceritakan studi khasus gastrodiplomasi Jepang yang mempromosikan 'washoku' pada tahun 2006 sebagai bentuk kekhawatiran Jepang akan penyerapan hasil panen yang kurang optimal oleh pasar lokal.

Dari sisi transportasi, Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menyampaikan kesiapan kementeriannya untuk mendukung Indonesia Spice Up The World.

"Kami siap untuk berkoordinasi dengan Kementerian Perindustrian, kita dapat lakukan rapat-rapat kecil, nanti kami sampaikan penerbangan yang dapat membantu menyebarkan. Karena untuk makanan ini transportasi udara yang paling mendukung," jelas Menteri Budi.

Menurutnya, para pelaku industri kuliner di luar negeri paling membutuhkan dukungan dari segi regulasi perdagangan dan dari segi angkutan.

Dirinya yakin dengan dukungan yang diberikan akan memberikan ruang bagi produk rempah dan bumbu Indonesia untuk berkembang di dunia.

Oleh karena itu, Luhut menyebut perlu disusun rencana target untuk membawa rempah dan bumbu asli Indonesia mendunia.

"Kita perlu menyusun rencana target, jadi ada ukurannya agar kita tahu sudah sejauh mana yang kita kerjakan. Kita juga bisa cari success story usaha kuliner Indonesia di luar negeri sebagai percontohan," ucap Luhut. (Detik)
×
Berita Terbaru Update