![]() |
Saluran air/drainase di Jalan Badak, Kelurahan Badak Bejuang, Kecamatan Tebingtinggi Kota, Kota Tebingtinggi, Sumut, terlihat kecil dan dangkal. Apabila hujan, banjir kerap melanda wilayah ini. |
Banjir disebabkan drainase/parit di Jalan Badak yang sudah tidak berfungsi maksimal. Bahkan, di dekat persimpangan Jalan Sudirman, dinding drainase terlihat longsor.
Drainase yang terlalu kecil dan dangkal tak bisa menampung debit air hujan, sehingga kerap merembet ke jalan, termasuk ke halaman bahkan rumah-rumah warga sekitar.
"Apabila hujan deras, kawasan Jalan Badak ini pasti tergenang banjir karena paritnya terlalu kecil dan dangkal," ujar Hardy, warga Jalan Badak, Kota Tebingtinggi, saat diwawancarai, Minggu (3/4/2022) pagi.
Bahkan, kata dia, saat tidak sedang hujan, air juga terlihat tinggi karena diduga saluran tersumbat, sehingga air tidak mengalir.
"Lihat saja ini, air di parit tidak bergerak, tergenang terus. Pasti salurannya sudah rusak," katanya sambil menunjuk ke arah parit.
Senada, warga lainnya, Asim juga menyebutkan hal yang sama. Menurutnya, jika hujan kawasan tersebut dipastikan kebanjiran, sebab drainase yang kecil dan sempit tak kuasa menampung debit air hujan.
'Tidak hujan aja tergenang, apalagi hujan. Jalanan pasti banjir. Kalau hujannya lama, banjir pasti menggenangi halaman rumah," ujarnya.
Asim menambahkan, warga sekitar berharap dinas terkait untuk memperbaiki dan melebarkan drainase di Jalan Badak, Kelurahan Badak Bejuang ini.
"Sepanjang parit ini tidak dilebarkan, maka banjir di kawasan ini tidak akan pernah berhenti," pungkasnya. (Rls)