Presiden Joko Widodo. (detikcom) |
Jokowi awalnya bicara soal perubahan yang begitu cepat di bidang teknologi. Menurut Jokowi, perubahan semakin cepat karena ada revolusi industri dan pandemi Corona.
"Revolusi industri dan juga pandemi menuntut cara-cara baru yang inovatif, modernisasi, digitalisasi, otomasi tak mungkin lagi bisa dihindari," ucap Jokowi dalam sambutannya di Pengukuhan Pengurus Besar dan Harlah ke-95 NU di Balikpapan, Senin (31/1/2022).
Jokowi kemudian bicara tentang impiannya terhadap NU di masa depan. Dia membayangkan NU punya database jemaah yang lengkap dan canggih.
"Saya membayangkan beberapa waktu ke depan NU memiliki database jemaah yang lengkap, yang canggih dengan bantuan teknologi digital, sangat mungkin. Memakai blockchain, memakai artificial intelligence memakai machine learning dan lain-lain. Sangat memungkinkan karena NU memiliki SDM yang baik," ucapnya.
Dia juga membayangkan NU memiliki marketplace di masa depan. Menurutnya marketplace tersebut bisa digunakan untuk jual beli produk yang dihasilkan warga NU.
"Saya membayangkan NU mempunyai marketplace yang handal, tempat produsen dan konsumen NU bertransaksi secara praktis dan memasukkan produk-produk unggulan warga NU dalam rantai pasok global. Ini sangat memungkinkan," tuturnya.
"Saya membayangkan ini dalam waktu segera, NU mempunyai platform edutech yang juga mempunyai platform learning management yang handal yang memfasilitasi jutaan santri untuk mengaji dari semua kiai-kiai besar, ilmuwan, teknolog dan entrepreneur di mana dan kapanpun secara mudah dan murah," sambung Jokowi. (Detik)