Serangan COVID-19 varian Omicron memiliki 'gejala yang lebih lemah daripada strain lainnya'. Foto: The Mirror |
JAKARTA (Kliik.id) - Batuk kering dan tenggorokan gatal menjadi gejala umum yang menyertai serangan COVID-19 varian Omicron. Yang jelas, strain ini sanggup menyebar lebih cepat dibandingkan varian lain, tetapi sejauh ini memiliki gejala yang lebih ringan.
"Gejala dominan yang dilaporkan oleh mereka yang jatuh sakit lantaran Omicron adalah batuk kering disertai tenggorokan gatal," ungkap ilmuwan.
Sementara laporan anekdotal mengikuti wabah besar varian di Inggris.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) telah menjadi bagian dari upaya bersama untuk memahami Omicron setelah diklasifikasikan sebagai "varian perhatian" oleh Organisasi Kesehatan Dunia bulan lalu, WalesOnline melaporkan.
Strain menyebar jauh lebih cepat daripada varian sebelumnya, meskipun sejauh ini beberapa rawat inap telah dilaporkan. Dalam Morbidity and Mortality Weekly Report, para peneliti di CDC telah mengajukan profil gejala awal untuk Omicron.
Laporan tersebut menyatakan, batuk adalah gejala yang paling umum, menimpa 89% dari mereka yang terinfeksi.
"Banyak kasus pertama yang dilaporkan dari infeksi varian Omicron tampaknya ringan, meskipun seperti semua varian, ada jeda antara infeksi dan hasil yang lebih parah," ungkap CDC.
Gejala diharapkan lebih ringan pada orang yang divaksinasi dan mereka yang memiliki infeksi SARS-CoV-2 sebelumnya daripada orang yang tidak divaksinasi.
"Karakteristik kasus yang dijelaskan dalam laporan ini mungkin juga tidak dapat digeneralisasikan karena temuan kasus mungkin terkait dengan karakteristik individu," sebut CDC seperti dilansir The Mirror.
Rincian laporan mengacu pada kasus 43 infeksi yang dikaitkan dengan strain Omicron. Hanya 7% subjek yang mengalami infeksi 'asimptomatik' atau gejala 'tidak diketahui', dengan 93% kasus dianggap bergejala.
"Bahkan jika sebagian besar infeksi ringan, varian yang sangat menular dapat menyebabkan cukup banyak kasus untuk membanjiri sistem kesehatan," kata para peneliti di tempat lain dalam laporan tersebut.
Laporan tersebut mencantumkan batuk (89%), kelelahan (65%) dan hidung tersumbat atau pilek (59%) sebagai tiga gejala paling umum.
Sesak napas (16%), diare (11%) dan kehilangan rasa atau bau (8%) semuanya ditampilkan di bagian bawah daftar CDC. (Kilat)