Notification

×

Ahli Sarankan Pakai Masker Dobel Usai RI Catat Pasien Omicron Pertama

Jumat, 17 Desember 2021 | 12:42 WIB Last Updated 2021-12-17T08:45:49Z
Foto ilustrasi. (detikcom)
JAKARTA (Kliik.id) - 
Indonesia baru saja mendeteksi kasus pertama varian Omicron, ditemukan pada seorang pekerja kebersihan di Wisma Atlet, diumumkan Rabu (15/12/2021).

Disebut lebih mudah menular dibanding varian Delta, perlukah mendobel masker untuk melindungi diri dari paparan varian Omicron?

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut masyarakat RI tak perlu khawatir soal temuan varian Omicron. Yang penting, protokol kesehatan seperti penggunaan masker diterapkan secara ketat, sembari perjalanan luar negeri dibatasi.

"Tidak usah khawatir, tidak usah panik. Kita hidup seperti biasa, yang paling penting adalah jaga kewaspadaan. Kewaspadaannya dari protokol kesehatan, jangan kendor," ujar Menkes dalam konferensi pers virtual, Kamis (16/12/2021).

Sejalan dengan pernyataan Menkes, ahli epidemiologi dari Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI), Dr Masdalina Pane, mengimbau masyarakat untuk tidak panik menyikapi kabar masuknya varian Omicron ke Indonesia.

Menurut Pane, selama protokol dijalankan dengan baik, kondisi pandemi juga akan baik-baik saja.

"Waswas boleh, tetapi jangan panik. Ikuti saja prosedur atau protokol pengendalian, maka semua akan baik-baik saja," terang Pane pada detikcom, Kamis (16/12/2021).

Perlukah mendobel masker?

Menurut Pane, peningkatan protokol kesehatan diperlukan jika varian Omicron terbukti menimbulkan lonjakan kasus COVID-19. Di antaranya, dengan menggunakan masker berlapis atau masker medis saat berada di tempat umum. 

Mengingat kini, masyarakat terbiasa menggunakan masker kain atau masker satu lapis sehari-hari. Namun selama kondisi masih terkendali, Pane menyebut, masyarakat bisa menjalani kehidupan sehari-hari seperti biasa. Tentunya, tanpa cemas berlebih.

"Kalau kasus meningkat dengan eksponensial maka pemerintah harus memberikan komando untuk dua hal. Pertama masker harus digunakan berlapis, dua-tiga lapis, atau menggunakan masker medis di komunitas," jelasnya.

"Kedua tentu yang paling gampang adalah stay at home ketika kasus eksponensial. Selama kasus itu masih bisa terkendali, kita ya masih melalui kehidupan kita seperti biasa," pungkas Pane. (Detik)
×
Berita Terbaru Update