Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Sofyan Djalil. (Foto: detiicom) |
JAKARTA (Kliik.id) - Kehadiran mafia tanah belum juga punah. Bahkan, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Sofyan Djalil mengatakan mafia tanah telah menjalar ke jajarannya.
Dia mengakui beberapa pegawai BPN menjadi bagian mafia tanah. Menurutnya, mafia tanah sebetulnya tidak banyak, yang banyak itu adalah 'teman-temannya'. Yang dimaksud 'teman-teman' itu lah ada yang berada di jajaran BPN.
Yang jelas, Sofyan Djalil mengaku saat ini pihaknya pun mulai bersih-bersih secara internal. Sofyan berjanji pihaknya akan memecat pegawai BPN yang terbukti ada main dengan mafia tanah.
"Maka di BPN, kalau orang bilang bagian dari mafia tanah, itu saya akui betul. Maka kita perangi betul di internal juga. Kita pecat orang-orang yang terlibat, saat ini banyak program pembersihan internal," ungkap Sofyan dalam diskusi Peran Komisi Yudisial dalam Mengawasi Silang Sengkarut Kasus Pertahanan di Peradilan yang disiarkan secara virtual, dikutip Jumat (8/10/2021).
Sebagai contoh, sudah ada satu Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) BPN di Jakarta yang terbukti ada main dengan mafia tanah. Sofyan menegaskan orang itu kini sudah dipecat dan sedang diproses hukum.
"Kasus di Jakarta itu Kakanwil-nya, Kakanwil yang diberikan kekuasaan, kewenangan, pangkat, itu bagian mafia kita ambil tindakan keras sekali," ungkap Sofyan.
Meski mengakui banyak pegawai BPN yang terlibat dengan komplotan mafia tanah, dia menegaskan masih banyak pegawai yang baik. Apalagi saat ini bersih-bersih internal sudah dilakukan secara masif.
"99% orang BPN itu orang baik-baik, cuma gara-gara nila setitik rusak susu sebelanga, cuma nilanya ini bukan setitik, banyak titiknya perlu diperbaiki," kata Sofyan.
Sofyan mengatakan komplotan mafia tanah akan ada di mana-mana. Apalagi, bila di suatu wilayah harga tanahnya makin mahal.
"Kasusnya mafia tanah ini di mana-mana ada, semakin harga tanah semakin mahal maka operasi mafia jadi makin intensif," kata Sofyan.
Sofyan juga mengatakan mafia tanah kini mengincar lahan pemerintah, BUMN, hingga lahan Kedutaan Besar. Cek halaman berikutnya.
Sofyan mengatakan mafia tanah sudah pernah mengincar lahan Pertamina. Lahan yang mau digasak ada di Rawamangun.
"Siapa saja korban? Korban bukan hanya masyarakat, Pertamina pak, dengar? Pertamina kasus di Pulomas, depan Pramuka, Rawamangun," ungkap Sofyan.
Dia menjelaskan soal gugatan tanah Pertamina tersebut. Anak diplomat pun dicatut terkait tanah tersebut.
"Tanah Pertamina itu digugat, keluarga yang menggugat itu membikin statement kalau dia nggak pernah klaim itu tanah. Karena kebetulan orang yang digunakan itu anaknya salah satu diplomat duta besar kita," papar Sofyan.
Tidak hanya Pertamina, beberapa lahan pemerintah dan BUMN di Makassar, Sulawesi Selatan juga diincar mafia tanah. Tak tanggung-tanggung, mereka hendak menggasak tanah milik pemerintah kota, anak perusahaan Pelindo dan PLN, hingga Masjid Al Markaz Al Islami yang juga termasuk aset negara.
Yang mengejutkan lagi, komplotan mafia tanah ini juga mengincar tanah pemerintah negara sahabat. Sofyan bercerita ada kasus mafia tanah hendak menggasak lahan milik sebuah kedutaan besar di Jakarta.
Dia menilai masalah yang ini cukup serius, bila mafia tanah berhasil melakukan siasatnya nama Indonesia kemungkinan tercoreng di mata investor.
"Ada sebuah kedutaan di Jakarta tanahnya digugat dan dimainkan mafia tanah. Kalau dia menang atas kedutaan asing, apa kata investor? Tanah negara asing saja bisa kalah dengan mafia tanah," cerita Sofyan. (Detik)