Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan |
Sudah setahun lebih pandemi Virus Corona (Covid-19) sejak Maret 2020, melanda di dunia. Keberadaan Virus Covid-19 telah mempengaruhi seluruh tatanan kehidupan manusia baik ekonomi, sosial dan budaya. Sehingga manusia dituntut untuk melakukan adaptasi kebiasaan baru (New Normal). Virus Covid-19 juga telah memakan korban jiwa yang cukup banyak.
Pemerintah mengeluarkan peraturan penerapan protokol kesehatan (prokes) seperti memakai masker, menjaga jarak, rajin mencuci tangan pakai sabun, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas.
Virus ini menyerang hampir semua negara, termasuk Indonesia. Khususnya Kota Tebingtinggi, Provinsi Sumatera Utara (Sumut) juga mengalami hal serupa, yang disebut pandemi Covid-19.
Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19 Kota Tebingtinggi yang dihimpun Kominfo Tebingtinggi per 19 Agustus 2021, tercatat telah 64 orang yang meninggal terkonfirmasi positif Covid-19, 55 orang terkonfirmasi positif yang masih menjalani perawatan dan 958 orang terkonfirmasi positif sembuh.
Pemerintah Kota (Pemko) Tebingtinggi terus berupaya maksimal dalam menangani pandemi Covid-19, guna menekan angka kasus positif baru. Bahkan sejak awal, berbagai Kebijakan terus dilakukan dalam melindungi masyarakatnya.
Terlihat sejak awal pandemi, Pemko Tebingtinggi bersama TNI/Polri dan elemen lainnya terus bersinergi untuk bersama-sama menekan serta memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19 di tengah-tengah masyarakat.
Saat ini, Pemko Tebingtinggi bersama TNI/Polri tengah menjalankan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis mikro.
Dalam hal ini, Pemko Tebingtinggi bersama TNI/Polri terus melakukan sosialisasi protokol kesehatan (Prokes) dengan melakukan himbauan dan melakukan operasi agar warga mentaati PPKM yang diberlakukan, khususnya di pusat pusat perbelanjaan/pasar, lokasi kuliner dan titik-titik keramaian lainnya.
Masyarakat di Kota Tebingtinggi dihimbau untuk mengurangi aktivitas dan kegiatan di luar rumah jika tidak ada keperluan, begitu juga kepada pelaku usaha, kuliner, diminta menutup usahanya pada pukul 22.00 WIB malam.
Aturan itu tidak hanya sebatas himbauan, namun aparat keamanan dari Polres, Polsek, Koramil dan Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) terus melakukan pengawasan dengan menggelar operasi secara humanis untuk memastikan ketentuan tersebut dipatuhi.
Kegiatan rutin lainnya, yakni menggelar Operasi Yustisi yang dilaksanakan oleh Tim Satgas Penanganan Covid-19 Kota Tebingtingg dalam rangka penertiban prokes, dengan sasaran lokasi-lokasi yang dapat menimbulkan keramaian.
Selain itu, para pengguna jalan yang tidak memakai masker juga kerap diganjar sanksi seperti push up dan menyanyikan lagu wajib nasional.
Rapat pembahasan penanganan Covid-19 di Kota Tebingtinggi, Sumut. |
Dalam suatu kesempatan, Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan menegaskan situasi pandemi Covid-19 masih belum bisa diprediksi kapan berakhirnya. Umar meminta agar operasi yustisi tetap dilaksanakan, termasuk pengetatan razia masker.
"Kami harap operasi yustisi, termasuk pengetatan razia masker adalah supaya kita tidak terpapar Covid-19. Kita tak ingin pandemi ini menyebar, kita jangan bepergian, jangan beraktifitas berkerumun, protokol kesehatan harus dikedepankan," kata Umar.
Pada kesempatan lainnya, Umar mengakui pandemi Covid-19 memaksa Pemko Tebingtinggi untuk membatasi kegiatan masyarakat yang berdampak pada perekonomian di Kota Tebingtinggi.
"Kami terpaksa melakukan kegiatan sedikit ketat terhadap transaksi perdagangan dan bisnis, yang sampai saat ini kita batasi maksimal sampai jam 22.00 WIB malam. Hal ini semata-mata adalah untuk menekan penyebaran Covid-19 di kota Tebingtinggi," ujarnya.
Umar mengatakan, dirinya bukan tidak memperhatikan ekonomi masyarakat. Bahkan Pemko Tebingtinggi, kata dia, sangat peduli dengan ekonomi masyarakat di tengah pandemi ini.
Karenanya pelaku usaha tetap diberi waktu untuk beraktivitas membuka usahanya sampai pukul 22.00 WIB sudah harus tutup. Hal ini perlu dilakukan agar perekonomian tetap berjalan.
"Kami khawatir masalah ekonomi. Kami jujur saja agak memperlonggar orang yang berusaha. Karena warung kopi, kafe baru buka jam 5 sore. Jadi kita minta jam 9 tutup, siap jam 10, tapi tetap protokol kesehatan. Karena bagaimana pun juga ekonomi harus hidup, harus bergeliat," kata Umar saat memimpin rapat tim monitoring dan evaluasi pelaksanaan PPKM bersama LO (Liaison Officer) Satgas Covid-19 Sumut, Mayjen TNI (Purn) Dahlan Harahap, baru-baru ini.
Wali Kota Tebingtinggi: Kesehatan dan ekonomi masyarakat harus sejalan |
Langkah lainnya, Pemko Tebingtinggi bersama TNI/Polri juga gencar melakukan penyemprotan disinfektan berskala besar di ruangan terbuka dan fasilitas-fasilifas publik yang ada di Tebingtinggi. Tujuannya untuk memutus penyebaran Covid-19.
Kemudian, sinergitas yang dilakukan Pemko Tebingtinggi bersama TNI/Polri juga terlihat dalam hal Tracing (pendataan/pengecekan) maupun dalam penyaluran bantuan berupa sembako kepada masyarakat yang terdampak Covid-19.
Selanjutnya, Pemko Tebingtinggi menyediakan dan menambah kamar perawatan di rumah sakit yang ada di Kota Tebingtinggi khusus pasien yang terpapar Covid-19, serta memastikan ketersediaan tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) bagi pasien Covid-19 di rumah sakit.
Teranyar, dalam mendukung penanganan Covid-19 di Kota Tebingtinggi itu, Polres Tebingtinggi juga mempersiapkan Ruang Isolasi mandiri (Isoman) bagi personil Kepolisian dan keluarganya yang terkonfirmasi positif Covid-19.
"Kita siapkan ruang isolasi mandiri di gedung Tunggal Panaluan satuan Sabhara Polres Tebingtinggi dengan fasilitas 10 tempat tidur lengkap," ujar Kasubbag Humas Polres Tebingtinggi Iptu Agus Arianto, baru-baru ini.
Tidak hanya itu, bagi masyarakat umum yang menjalani isolasi mandiri, Pemko Tebingtinggi bekerjasama dengan Polres juga menyediakan ruang isoman di Gedung TC Sosial.
"Semua ruangan baik di Polres dan TC Sosial sudah stand by dengan fasilitas lengkap dan siap menampung pasien," kata Agus Arianto.
Selanjutnya, langkah yang dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19 adalah melakukan penyuntikan vaksin Covid-19 bagi masyarakat Kota Tebingtinggi.
Awalnya, kehadiran vaksin Covid-19 di Kota Tebingtinggi menimbulkan pro dan kontra di tengah masyarakat. Namun, setelah dilakukan sosialisasi yang gencar oleh Satgas Covid-19, kini masyarakat menjadi antusias mengikuti vaksinasi Covid-19.
Dalam hal vaksinasi, Pemko Tebingtinggi memberdayakan aparatur kecamatan dan kelurahan serta kepala lingkungan untuk mensosialisasikannya.
Dalam setiap sosialisasi, petugas menyampaikan bahwa vaksin yang diberikan kepada masyarakat adalah gratis dan sangat penting. Selain untuk membentuk kekebalan tubuh, juga akan dapat mencegah dan meminimalisir penyebaran Virus Covid-19.
Petugas juga memastikan agar masyarakat tidak perlu takut maupun khawatir disuntik vaksin sepanjang masyarakat jujur menjelaskan riwayat kesehatannya kepada petugas vaksinator.
Sesuai program pemerintah, para pejabat Pemko terlebih dahulu divaksin, dilanjutkan kepada tenaga medis, TNI, Polri dan ASN, tenaga pendidik, lalu mengalir ke masyarakat serta para lansia atau usia 50 tahun ke atas.
Pemko Tebingtinggi melalui Dinas Kesehatan, melakukan vaksinasi Covid-19 terhadap masyarakat di puskesmas-puskesmas dan kantor Dinas Kesehatan.
Staf Ahli Gubernur Sumut Bidang Hukum, Politik dan Pemerintahan, Binsar Situmorang bersama Juru Bicara Satgas Covid-19 Kota Tebingtinggi dr Henny Sri Hartati. |
Dalam percepatan program vaksinasi ini, Pemko Tebingtinggi juga bersinergi dengan TNI/Polri. Dalam peringatan HUT Bhayangkara Polri ke-75 kemarin, Polres Tebingtinggi melakukan vaksinasi massal kepada ribuan warga di Gedung Olahraga (GOR) Asber Nasution, Jalan Gunung Leuser kota Tebingtinggi.
Begitu juga dalam rangka HUT Kodam I Bukit Barisan, Kodim 0204/DS mengelar kegiatan vaksinasi massal terhadap warga di kota Tebingtinggi dengan program 'Serbuan vaksin'. Pelaksanaan vaksinasi disebar secara serentak di 9 puskesmas di Kota Tebingtinggi.
Juru bicara Satgas penanganan Covid-19 Kota Tebingtinggi dr Henny Sri Hartati menyebutkan, pihaknya menargetkan jumlah total sasaran yang divaksin di Kota Tebingtinggi sebanyak 133.616 orang, dengan rincian SDM Kesehatan 1.482 orang, Lansia 13.966, Petugas Publik 10.490, masyarakat umum dan rentan 91.012 serta remaja 16.666.
Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan meninjau pelaksanaan vaksinasi pelajar. |
Disamping upaya-upaya dan langkah tersebut, Pemko Tebingtinggi juga membentuk Satgas penanganan Covid-19 di tingkat kecamatan hingga kelurahan, yang personilnya juga melibatkan Bhabinkamtibmas dan Babinsa, dengan begitu akan lebih mudah mendeteksi warga yang terpapar Covid-19.
Dalam suatu kesempatan, Staf Ahli Gubernur Sumut Bidang Hukum, Politik dan Pemerintahan, Binsar Situmorang, sekaligus LO (Liaison Officer) Satgas Covid-19 untuk Kota Tebingtinggi, mengaku, penanganan Covid-19 di Kota Tebingtinggi sudah berjalan baik.
Menurut Binsar, informasi yang dilaporkan Satgas Covid-19 Tebingtinggi sudah sesuai dengan kondisi yang ada di lapangan sehingga sangat membantu Satgas Covid-19 Sumut dalam mengambil kebijakan untuk percepatan penurunan Covid-19 di Kota Tebingtinggi.
Sementara, dalam hal tes swab PCR Covid-19, di Kota Tebingtinggi telah hadir Mobile Lab PCR PT Sri Pamela Medikal Tebing Tinggi, yang diresmikan secara virtual oleh Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah, Rabu (18/8/2021) kemarin.
Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi hasibuan menyampaikan rasa syukur atas peresmian Mobile Lab PCR.
"Atas nama Pemerintah Kota Tebingtinggi, kami ucap terimakasih dan ucap rasa syukur, karena apa yang selama ini kita idam-idamkan adanya PCR Swab, baru terwujud hari ini. Adanya ini menolong menopang masalah Covid-19 yang ada di Kota Tebingtinggi," kata Umar usai meresmikan Mobile Lab PCR di Rumah Sakit Sri Pamela.
Dengan adanya Lab PCR di Kota Tebingtinggi, maka bagi masyarakat yang melakukan tes PCR akan lebih cepat diketahui hasilnya.
Mobile Lab PCR di Kota Tebingtinggi |
Dalam hal lain, guna mempermudah dalam pendataan Covid-19, Pemko Tebingtinggi melalui Dinas Kominfo juga telah membuat aplikasi Data Covid-19 berbasis Website.
"Kami telah menyiapkan Aplikasi berbasis Web. Nantinya pihak rumah sakit, atau puskesmas akan memasukkan data pasien yang terindikasi Covid-19 ke website ini, selanjutnya kecamatan dan kelurahan melalui website ini juga akan memastikan bahwa data alamat pasien tersebut telah sesuai dengan kondisi di lapangan, sehingga pendataan dapat langsung ditetapkan secara cepat," ujar Kepala Dinas Kominfo Tebingtinggi Dedi P Siagian didampingi Kabid Komunikasi Iswan Suhendi, akhir Juli kemarin.
Menurut Dedi yang juga juru bicara Pemko Tebingtinggi, saat ini kasus Covid-19 di Kota Tebingtinggi berasal dari klaster keluarga dan pesta.
"Kita berharap kepada masyarakat yang akan melakukan pesta hajatan kalau bisa ditunda dulu," kata Dedi.
Dedi menghimbau kepada masyarakat Kota Tebingtinggi agar tetap waspada dengan penyebaran Covid-19 dengan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Kepala Dinas Kominfo Pemko Tebingtinggi Dedi Parulian Siagian |
Begitu juga khusus masyarakat yang telah divaksin Covid-19, diimbau agar tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes) 5M, yaitu memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan pakai sabun, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.
"Walau sudah divaksin jangan abai, tetap disiplin prokes," kata Dedi.
Perlu diketahui, saat ini Kota Tebingtinggi memasuki daerah Level 3 Covid-19 sesuai arahan dari Pemerintah Pusat. Maka, dihimbau agar masyarakat jangan menganggap sepele dengan penyebaran Virus Covid-19 ini. Mari kita lawan Covid-19 dengan patuhi protokol kesehatan.