Notification

×

PT TPL Bangun Mushola di Penangkaran Monyet Simalungun

Selasa, 08 Juni 2021 | 16:03 WIB Last Updated 2021-06-08T17:15:05Z
Peresmian Mushola di lokasi penangkaran monyet di Sibaganding, Kabupaten Simalungun
SIMALUNGUN (Kliik.id) - Kawasan wisata Monkey Forest Protections (Penangkaran Monyet) dibangun Mushola, dimana peletakan batu pertamanya dilaksanakan Selasa (8/6/2021).

Kegiatan ini kerjasama PT Toba Pulp Lestari (PT TPL), Dinas Lingkungan Hidup dan pihak Kehutanan yang diwakili Balai Penelitian dan Pembangunan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Aek Nauli, untuk mendukung sayap pariwisata Danau Toba, di Nagori Sibaganding, Kabupaten Simalungun.

Management PT TPL yang diwakili Simon Sidabukke, Tagor Manik dan Ramida Siringoringo menyampaikan, program ini adalah program Comunity Development/CSR dalam rangka menunjang KSPN serta berperan aktif membantu pemerintah secara khusus untuk menjaga satwa di kawasan KLHK.

"Kita berperan juga dalam pembangunan Mushola supaya para wisatawan tetap dapat menumbuhkembangkan imannya, budaya dapat dijulang, pariwisata dapat gemilang," ujar Tagor Manik saat meresmikan Mushola.

Sementara, Simon Sidabukke menyampaikan, Mushola ini dapat merealisasikan harapan wisatawan khususnya yang beragama Muslim.

"Jika mereka melihat Mushola ini nantinya, bisa saja mereka singgah disini setelah melihat Mushola yang kita bangun, lantas sambil berwisata alam. Dan Wagubsu berpesan, bagaimana kita TPL bisa tetap berwujud nyata guna mengembangkan Pariwisata Danau Toba," katanya.

Camat Girsip, M Yosua didampingi Pangulu Nagori (Kades) Sibaganding Martno Wandi Bakkara, menyampaikan terimakasih atas fasilitas yang akan dibangun lewat dana CD/CSR PT TPL.

"Manfaatnya ini sudah pasti berguna bagi sebahagian wisatawan kita yang berkunjung di obyek wisata alam dan penangkaran monyet ini. Harapan kami kepada pihak PT TPL kiranya tetap berkontribusi sebanyak-banyaknya, termasuk mendukung Marharoan Bolon sesuai program Bupati Simalungun secara khusus di kecamatan kita," ujar Yosua.

Sementara itu, mewakili Kementerian KLHK, Pratiara yang juga sebagai Kepala Balai Penelitian dsn Pengembangan Lingkungan Hidup dan Kehutanan Aek Nauli menyampaikan terimakasih atas pembangunan fasilitas Mushola.

"Tamu dapat lebih leluasa melakukan wisata monyet, sekaligus dapat melaksanakan ibadah pribadinya di obyek ini. Selanjutnya kita dukung guna penyelamatan lingkungan termasuk primata monyet ini, yang seharusnya tinggal didalam hutan, namun kini di pinggir jalan," katanya.

Pratiara berharap, pengunjung tidak memberikan makanan dengan cara melempar di pinggir jalan.

"Jadi kalau kita mau memberikan makanan primata itu di tempat yang sudah ditentukan, agar tidak mengganggu fasilitas umum dan keselamatan primatanya. Kita berharap pembangunan Wisata Danau Toba semakin berkembang," ucapnya.

Pratiara menjelaskan, pembenahan kawasan wisata Monkey Protection yang kini sudah semakin membaik, termasuk lokasi parkir, jembatan sambung ke batu lubang yang ada disini, tentu mengingatkan kenangan masa lalu.

"Kini kita lakukan pemeliharan kembali, jadi sekian persen dari segmen wisata yang melakukan ibadahnya di sekitar kita ini nantinya dapat saling mendukung. Terimakasih kepada PT TPL dengan segala konsekwensinya, terlebih dengan situasional yang ada saat ini, anggap aja sebagai ujian, badai pasti berlalu asalkan kita tetap pada koridor yang sudah ditetapkan pemerintah," katanya. (AS)
×
Berita Terbaru Update