Notification

×

PDIP Yakin Ganjar Vs Puan Tak Munculkan Faksi Menuju Pilpres 2024

Senin, 24 Mei 2021 | 13:32 WIB Last Updated 2021-05-24T06:32:19Z
Puan Maharani dan Ganjar Pranowo
JAKARTA (Kliik.id) - Persaingan Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, dan Ketua DPR Puan Maharani menuju Pilpres 2024 semakin memanas. PDIP yakin persaingan itu tak akan memunculkan faksi di internal partai.

Ketua Badan Pemenangan Pemilu DPP PDIP Bambang Wuryanto atau akrab disapa Bambang Pacul yakin tak ada faksi di PDIP.

Hal itu disampaikannya setelah muncul isu Ganjar bisa merapat ke faksi Prananda Prabowo.

"Nggak ada (faksi di PDIP)," kata Bambang Pacul kepada wartawan, Senin (24/5/2021).

Bambang kemudian menjelaskan PDIP solid dan patuh terhadap putusan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Dia mencontohkan saat Megawati memilih Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok di Pilgub DKI Jakarta 2017.

"Kalau ingat Ahok dulu, Ahok ketika waktu itu Ahok, teman-teman kan pada nolak tuh di DKI. Kemudian Ibu (Megawati) mutusin Ahok yang dicalonin. Kan gitu, kita semua tegak lurus," ujar Bambang.

Bambang Pacul menjelaskan bahwa pada saat ini pemilih PDIP di Jakarta mayoritas memilih Ahok. Oleh sebab itu, kader solid dengan keputusan Megawati memilih Ahok di Pilgub DKI Jakarta 2017.

"Kenapa pasti tegak lurus? Karena PDIP waktu itu di DKI 27,7%, 92% pemilih ini milih Ahok," ucap Pacul.

"Kan luar biasa itu. Kan soliditasnya luar biasa, enggak ada di atas 90%. Itu fakta. Jadi sesungguhnya itu saja," imbuhnya.

Ganjar Dinilai Bisa Merapat ke Faksi Prananda

Di PDIP, ada Prananda Prabowo, anak Megawati Soekarnoputri selain Puan Maharani yang aktif di DPP PDIP.

Direktur Parameter Politik Adi Prayitno menilai Ganjar Pranowo bisa merapat ke faksi Prananda usai disindir Puan soal Pilpres 2024.

"Mungkin saja itu terjadi (Ganjar merapat ke faksi Prananda Prabowo). Tapi selama ketua umum PDIP itu Megawati, maka faksi-faksi PDIP tak signifikan. Semua tergantung ketum PDIP," sebutnya.

Namun, Adi juga mengingatkan bahwa faksi di dalam PDIP belum cukup kuat. Sebab, seluruh keputusan PDIP menyangkut isu strategis nasional berada di tangan Megawati.

"Faksi Prananda dan Puan belakangan muncul karena publik menilai ada persaingan kepemimpinan pasca-Megawati. Kalau saat ini faksi itu tak terlampau terlihat, masih samar di bawah permukaan," ujarnya. (Detik)
×
Berita Terbaru Update