![]() |
Andi Arief |
JAKARTA (Kliik.id) - Jhoni Allen Marbun menuduh gerakan kudeta Partai Demokrat (PD) yang pertama kali dilakukan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terhadap eks Ketum Anas Urbaningrum. PD menepis klaim Jhoni Allen Marbun.
"Sejarah Partai Demokrat justru melindungi Anas. Permintaan DPD dan DPC agar Anas dimunaslub justru haknya dilindungi oleh majelis tinggi waktu itu. Karena Anas baru diterpa isu dan belum menjadi tersangka," kata Ketua Bappilu PD Andi Arief kepada wartawan, Senin (1/3/2021).
Menurut Andi Arief, Partai Demokrat menyelamatkan Anas Urbaningrum dari jabatan ketua umum saat itu, bukan kudeta. Dia menyebut kebohongan Jhoni Allen tak harus didengarkan lagi.
"Majelis Tinggi lakukan penyelamatan hak Anas sebagai ketum sampai akhirnya Anas sulit diselamatkan karena posisi tersangka. Itu ada dalam AD/ART. Jadi kebohongan-kebohongan Jhoni Allen tak usah didengar lagi, dia sudah jadi masa lalu," sebut Andi Arief.
"Majelis tinggi itu wakil ketuanya adalah ketum terpilih, jadi mana mungkin ketum mengkudeta dirinya sendiri. AD/ART Demokrat menyatakan demikian," ucap Andi Arief.
Andi Arief berbicara lebih jauh alasan Anas Urbaningrum jadi wakil ketua majelis tinggi saat itu. Menurut dia, ini semata-mata demi melindungi Anas Urbaningrum.
"Agar bersama ketua majelis tinggi dilindungi hak dan kedaulatannya karena dipilih di kongres. Pemegang mandat kongres mendapat harus mendapat perlindungan. Tidak gampang diturunkan. Itulah semangat AD/ART. Dalam kasus Anas, meski tuntutan munaslub besar waktu itu dan elektabilitas partai terus merosot, namun Anas tetap dalam perlindungan haknya dalam partai. Sampai akhirnya partai sulit melindungi karena tersangka korupsi," tambah Andi Arief.
Dalam video berdurasi 9 menit 25 detik seperti dilihat pada Senin (1/3/2021), Jhoni Allen mulanya bercerita apa yang disebutnya sebagai fakta sejarah Partai Demokrat.
Jhoni Allen menyebut SBY bukanlah salah satu pendiri PD karena baru bergabung ketika PD lolos verifikasi Pemilu 2004.
Selanjutnya, Jhoni Allen menyinggung kudeta yang menurutnya pernah menimpa Partai Demokrat. Kudeta itu terjadi ketika Anas Urbaningrum tersandung masalah hukum di KPK.
"Saudara-saudaraku kader Partai Demokrat di seluruh Tanah Air. Siapakah orang yang pernah mengkudeta Partai Demokrat? Mari kita buka fakta sejarah. Pada saat Anas Urbaningrum terpilih sebagai ketua umum Partai Demokrat secara demokratis pada kongres kedua di Bandung tahun 2010, dalam perjalanannya Anas Urbaningrum tersandung masalah hukum namun belum status tersangka," kata Jhoni Allen.
"SBY selaku ketua dewan pembina Partai Demokrat dan juga presiden Republik Indonesia mengambil kekuasaan ketua umum Anas Urbaningrum dengan cara membentuk presidium di mana ketuanya SBY, wakil ketua Anas Urbaningrum yang tidak memiliki fungsi lagi dalam menjalankan roda Partai Demokrat sebagai ketua umum. Inilah kudeta yang pernah terjadi di Partai Demokrat," sebut Jhoni Allen. (Detik)