 |
| Foto Ilustrasi Garuda Indonesia |
JAKARTA (Kliik.id) - Ada lonjakan penumpang udara yang cukup signifikan saat libur Natal dan tahun baru 2021 (nataru). Penerapan tes rapid antigen dan swab PCR terbukti tak terlalu berpengaruh.
Menurut Dirut Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, grupnya tetap melayani puluhan ribu traveler saat akhir tahun hingga awal tahun depan.
"Kalau buat kami, Garuda-Citilink, Nataru di bulan inilah masa-masa ini. Merupakan Masa di mana kita mengalami kelonjakan penumpang," kata Irfan di sela inspeksi di Bandara Soekarno Hatta.
"Memang ada sedikit penurunan karena aturan yang diberikan oleh pemerintah pemda maupun gugus tugas," imbuh dia.
Libur akhir tahun telah tiba. Kemarin, Rabu (23/12/2020), diprediksi jadi puncak mudik akhir tahun 2020.
Hal itu diungkapkan oleh Dirut Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra dalam kegiatan Tinjauan Operasional Peak Season Nataru. Petinggi Citilink, Juliandra Nurtjahjo, juga ikut dalam kegiatan ini.
"Hari ini nampaknya jadi puncak orang keluar dari Jakarta. Karena kita mulai menyaksikan besok penumpang turun juga banyak yang sudah merayakan Natal dan mungkin banyak juga yang ingin merayakan lebih dini, " kata Irfan.
Kembali ke topik utama, pengenaan tes rapid antigen dan swab PCR, Garuda Indonesia menganggap hal itu sebagai langkah yang baik. Karena, tujuannya sendiri ingin memastikan kebaikan bagi traveler yang berlibur.
"Tapi kita menyikapinya positif saja. Sebagai pemerintah maupun pemda ini memastikan orang yang mau holiday ya. Kan kalau berlibur tujuannya senang-senang ya. Tapi senang-senang kan aman gitu kan," urai Irfan.
"Kalau nanti pulang balik ke Jakarta atau ke kota tujuan PCR lagi untuk memastikan ini pentinglah," imbuh dia.
Lebih lanjut, Irfan mengatakan bahwa RT Antigen-PCR diharapkan dapat mencegah atau tidak menimbulkan klaster baru. Dia berpesan kepada penumpang untuk memastikan pulang sehat dan pulang senang. (Detik)
.png)
