![]() |
| Pemerintah Kota (Pemko) Tebingtinggi bersama Forkopimda dan masyarakat menggelar doa bersama lintas agama bertajuk "Pray For Sumatera" di Gedung Sawiyah, Jalan Sutomo, Senin (29/12/2025). |
Kegiatan spiritual ini berlangsung khidmat di Gedung Sawiyah, Jalan Sutomo, Senin (29/12/2025).
Wali Kota Tebingtinggi Iman Irdian Saragih dalam sambutannya menyampaikan kegiatan ini merupakan bentuk solidaritas spiritual bagi para korban bencana di wilayah Aceh, Sumatera Barat, dan Sumatera Utara.
"Kita berkumpul untuk menyatukan hati, memohon kekuatan dan ketabahan bagi saudara-saudara kita yang kehilangan tempat tinggal maupun anggota keluarga. Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa memberikan tempat terbaik bagi para korban jiwa dan mengampuni segala dosa mereka," ujar Irdian dengan nada haru.
Tak hanya doa, Irdian juga mengajak seluruh jajaran pemerintahan dan lapisan masyarakat Tebingtinggi untuk mengulurkan tangan. Dia menekankan pentingnya aksi nyata sebagai bentuk empati terhadap warga terdampak.
"Mari kita meringankan langkah kita, menyatukan hati, pikiran. Lakukan dengan perbuatan kita, perhatikan, bantu untuk saudara-saudara kita yang terdampak bencana, khususnya di Aceh, Sumatera Barat dan Sumatera Utara. Semoga menjadi amal jariyah bagi kita," katanya.
Sebelumnya, Kapolres Tebingtinggi AKBP Simon Paulus Sinulingga memberikan apresiasi atas inisiasi ini.
Dia menegaskan perayaan pergantian tahun 2025 ke 2026 di Kota Tebingtinggi akan berlangsung berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Sebagai bentuk penghormatan bagi daerah yang dilanda bencana, Kapolres menyatakan bahwa segala bentuk izin keramaian dan pesta kembang api resmi ditiadakan.
Kapolres menyampaikan apresiasi atas inisiasi wali kota beserta stakeholder terkait, melaksanakan kegiatan ini. Dia berharap Kota Tebingtinggi bisa aman dalam meninggalkan atau menutup tahun 2025 dan menjelang tahun baru 2026.
"Tahun ini tidak seperti biasa, ada euforia, pesta kembang api seperti tahun sebelumnya. Tahun ini diharapkan kita semua turut prihatin. Mengingat wilayah Sumatera Bagian Utara mengalami bencana alam termasuk Kota Tebingtinggi," ujar Kapolres.
"Tahun ini, baik jajaran kepolisian dan pemerintahan, dicabut pesta kembang api, izin keramaian dan lain-lain. Semua harap maklum. Supaya sama-sama menghimbau itu adalah bentuk keprihatinan kita dan perasaan sesama kita yang mengalami bencana," sambungnya.
Puncak acara diisi dengan doa bersama yang dipimpin oleh tokoh-tokoh dari lima agama, yakni Islam oleh Khairuddin Noor Hasibuan, Kristen (Sihardiman Nainggolan), Katolik (Esutakeus Galis Embu), Budha (Sutrisno), dan Hindu (Sures).
Melalui momentum "Pray For Sumatera", Pemko Tebingtinggi berharap keamanan dan kedamaian senantiasa menyertai masyarakat dalam memasuki tahun yang baru.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh perwakilan DPRD Tebingtinggi Erniwati, Pabung 0204/DS Kapten Inf PM Simanjuntak, Sekda Erwin Suheri Damanik, jajaran Asisten, Staf Ahli, Kepala OPD, Camat, Pejabat Utama Polres Tebingtinggi, serta berbagai tokoh masyarakat dan kepemudaan. (Red)
