![]() |
| Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution |
MEDAN (Kliik.Id) - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Muhammad Bobby Afif Nasution meminta pemerintah kabupaten/kota se-Sumut untuk mempercepat layanan perizinan. Langkah ini dilakukan sebagai bagian dari strategi mempercepat pembangunan dan mendongkrak pertumbuhan investasi di daerah.
Hal tersebut disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Sumut Chandra
Dalimunthe di Kantor Gubernur Sumut, Kamis (23/10/2025). Percepatan layanan
perizinan menjadi kunci untuk menciptakan iklim investasi yang kondusif dan
mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
“Daerah harus berani melakukan terobosan untuk mempercepat
proses perizinan, agar investor tertarik menanamkan modalnya di Sumatera
Utara,” ujarnya.
Kepemimpinan Gubernur Sumut Bobby Nasution, juga dinilai
memberikan dampak positif terhadap perkembangan investasi. Hal ini bisa dilihat
tren positif realisasi investasi pada tahun 2024, dibanding dengan investasi
tahun 2025.
Pada tahun 2024, jelasnya, nilai investasi di Sumut tercatat
Rp48,271 triliun. Sementara pada akhir triwulan III tahun 2025 realisasi
investasi di Sumut sudah mencapai Rp42,368 triliun, dengan jumlah 21.041 proyek
investasi. Realisasi itu terdiri dari penanaman modal asing (PMA) dan penanaman
modal dalam negeri (PMDN).
“Realisasi investasi PMA di Sumut tercatat Rp20,068 triliun
dengan jumlah 1.686 proyek investasi. Sementara realisasi PMDN mencapai Rp22,3
triliun dengan jumlah 19.355 proyek investasi,” sebut Chandra.
Sejauh ini, lanjutnya, investor yang menanamkan modalnya ke
Sumut didominasi pada sektor industri pengolahan bidang industri kimia dan
farmasi untuk PMA. Sementara investor PMDN didominasi oleh industri makanan.
“Gubernur Sumut juga menggagas rencana pembangunan kawasan
indsutri di Desa Tanjung Kasau, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batubara. Kawasan
ini cocok bagi investor yang berminat untuk berinvestasi pada industri
pengolahan yang memerlukan akses transportasi lebih dekat dengan pelabuhan
ekspor Kuala Tanjung,” ujarnya.
Pemprov Sumut telah menyiapkan lahan seluas 2.500 hektare
pembangunan Kawasan Industri Sumatera Utara di Tanjung Kasau, Kabupaten
Batubara. Lahan itu diberikan secara gratis kepada investor dengan komitmen
investasi minimal Rp1 triliun.
"Kami akan berikan lahannya kepada siapa saja yang mau
berinvestasi sebesar Rp1 triliun, karena itu milik Pemprov. Apa yang bisa
dikembangkan di kawasan tersebut untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan
menyerap tenaga kerja sebanyak 20 ribu orang jika itu dibuka,” ungkapnya.
Untuk mendorong investasi, Pemerintah Provinsi (Pemprov)
Sumut juga memberikan kemudahan dan insentif investasi melalui Peraturan Daerah
Nomor 3 Tahun 2023 dan Pergub Nomor 3 Tahun 2025. Di antaranya pengurangan atau
keringanan terhadap jenis pajak yaitu Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), Pajak Alat
Berat (PAB) dan Pajak Air Permukaan (PAP) yang merupakan kewenangan provinsi.
Pemprov Sumut terus berupaya untuk mengakselerasi investasi tahun ini. Lewat
layanan prima aplikasi Online Single Submission (OSS) dan Siap Layani, DPMPTSP
optimis target bisa tercapai.
"Kita mempermudah perizinan lewat aplikasi online OSS
dan Siap Layani yang merupakan aplikasi mandiri milik Pemprov Sumut. OSS
targetnya 1.997 perizinan yang diterbitkan, sedangkan Siap Layani 391 (tahun
ini)," kata Chandra Dalimunthe.
Sebelumnya, Gubernur Sumut Bobby Nasution mendorong seluruh
kepala daerah di Sumut, agar memperkuat kolaborasi dengan dunia usaha, untuk
mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah. Langkah ini juga menjadi jawaban atas
tantangan efisiensi anggaran pemerintah pusat yang kini diarahkan pada
penguatan investasi dan kemitraan strategis.
Menurut Gubernur, program kemudahan dan insentif investasi
yang diluncurkan Presiden RI Prabowo Subianto menjadi peluang besar bagi Sumut,
untuk tumbuh lebih pesat melalui konsep kolaborasi antara pemerintah dan dunia
usaha.
Pemerintah Pusat menargetkan pertumbuhan ekonomi nasional
mencapai 8%. Untuk itu, setiap kepala daerah perlu berperan aktif dalam menarik
investasi di wilayahnya. Sumut sebagai provinsi keempat terbesar di Indonesia,
dan terbesar di luar Pulau Jawa, diharapkan dapat menyumbang pertumbuhan
ekonomi nasional sebesar 6,7 hingga 7,2%. (analisadaily)
