Notification

×

BMKG Rilis Penyebab Suhu Panas di Sumut, Kepala Daerah Harus Cermati Ini

Minggu, 03 Juli 2022 | 11:18 WIB Last Updated 2022-07-03T04:18:46Z
Foto ilustrasi.
MEDAN (Kliik.id) - 
Suhu panas dan angin kencang melanda sebagian wilayah Sumatera Utara (Sumut). Kondisi ini sudah terjadi sejak 30 Juni 2022.

Badan Meteorologi Klimatologi dam Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan merilis adanya titik panas atau hot spot di wilayah Sumut.

Dari rilis BMKG yang diterima, Minggu (3/7/2022), titik panas menyebar di sejumlah kawasan Sumut, diantaranya:

1. Kabupaten Asahan, titik panas ada di Kecamatan Teluk Dalam.

2. Kabupaten Deli Serdang, titik panas ada di Kecamatan Kutalimbaru.

3. Kabupaten Padang Lawas, titik panas ada di Kecamatan Aek Nabara Barumun dan Kecamatan Huta Raja Tinggi.

4. Kota Pematang Siantar, titik panas ada di Kecamatan Pematang Siantar.

5. Kabupaten Serdang Bedagai, titik panas ada di Kecamatan Dolok Masihul dan Raya.

6. Kabupaten Tapanuli Utara, titik panas ada di Kecamatan Garoga.

7. Kabupaten Toba Samosir, titik panas ada di Kecamatan Nassau.

Analisis BMKG lainnya, suhu panas dan angin kencang terjadi akibat adanya perubahan suhu di Perairan Laut China Selatan dan Utara.

Di Laut China Selatan dan Utara, terjadi gejala Tropical Cyclon Chaba, yang menyebabkan wilayah Sumut dilalui angin barat dengan tekanan cukup kuat dan bersifat divergen (menyebar).

"Akibat tekanan angin yang begitu kuat ini, pertumbuhan awan menjadi melambat, dan turut memicu terjadinya angin gunung yang bersifat panas dan kering," tulis BMKG dalam rilisnya.

Kondisi angin gunung yang bersifat panas dan kering ini dikenal dengan angin Bahorok. Wilayah yang terdampak angin Bahorok adalah Kota Medan, Kota Binjai, Kabupaten Langkat, Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Simalungun dan Kota Pematang Siantar.

Dari pantauan citra satelit Himawari-8 pada 2 Juli 2022 kemarin, tidak ada pertumbuhan awan dari pagi hingga sore hari. Sedangkan untuk kondisi suhu permukaan laut di wilayah Pantai Barat Sumatera dan Selat Malaka relatif cukup hangat berkisar antara 30 sampai dengan 31 OC.

Berdasarkan pantauan udara atas, angin di lapisan 925 – 200 mb cukup kencang dengan kecepatan 3 – 35 knot. Adapun kelembapan udara cukup kering antara 22 – 86 %. Sehingga pertumbuhan awan cukup sulit terbentuk di wilayah Sumut.

"Kondisi tersebut di atas masih berpotensi terjadi hingga tiga hari kedepan, sehingga masyarakat diimbau untuk tetap waspada," tulis BMKG.

BMKG menghimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati terhadap hal-hal yang dapat memicu kebakaran hutan dan lahan, mengurangi kegiatan di luar rumah, memperbanyak konsumsi air putih dan buah, dan menggunakan pelindung ketika beraktivitas di luar ruangan.

Diharapkan peringatan dini yang disampaikan BMKG ini dapat terus diikuti dan dicermati oleh para Kepala Daerah, Bupati dan Wali Kota dengan melakukan koordinasi melalui BPBD setempat, dan selalu mengikuti informasi dari Balai Besar MKG Wilayah I Medan melalui dari media sosial info BMKG Sumut, atau menghubungi layanan informasi Balai Besar MKG Wilayah I Medan melalui call center 082168043653 (hp), Email : bbmkg1@bmkg.go.id. (Rls)
×
Berita Terbaru Update