![]() |
Seiring diperbolehkannya masyarakat Indonesia melakukan perjalanan mudik Lebaran, kesehatan anak-anak khususnya di tengah pandemi COVID-19 tak kalah penting disorot. (detikcom) |
Berbeda dengan orang dewasa yang bisa mengejar suntikan dosis primer dan booster sebelum pergi mudik, anak-anak berusia di bawah lima tahun saat ini belum bisa menerima vaksin COVID-19.
Spesialis paru-paru Divisi Infeksi Departemen Pulmonologi dan Respirasi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia dan Ketua Pokja Infeksi Pengurus Pusat Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), dr Erlina Burhan, SpP(K), mengingatkan, anak-anak berusia di bawah lima tahun tak hanya rentan terpapar virus Corona saat dibawa perjalanan jauh luar kota. Mereka juga berisiko mengalami penyakit lain jika daya tahan tubuhnya menurun.
"Anak-anak harus kita jaga, apalagi dia belum divaksin dan usia di bawah lima tahun juga kan rentan sakit. Nggak ada COVID-19 pun anak di bawah lima tahun gampang sakit. Jadi memang perlu perhatian ekstra dari orangtua untuk menjaga anak di bawah lima tahun," ujarnya saat ditemui detikcom di acara 'Understanding COVID-19 Vaccine Effectiveness' di Jakarta Selatan, Rabu (27/4/2022).
dr Erlina menyorot, macet dan waktu perjalanan hingga belasan jam menjadi risiko mudik. Maka itu, penting untuk menyiapkan keperluan anak. Mulai dari asupan makanan dan minuman sebagai penopang daya tahan tubuh anak.
"Makanya diprioritaskan, apalagi kalau perjalanan jauh. Kadang-kadang pulang ke Jawa perjalanan jauh, kalau kendaraan pribadi bahkan apalagi kalau macet, ada yang 10-12 jam," imbuh dr Erlina.
"Kalau bawa anak-anak hati-hati. Makanan disiapkan, susu segala macam dibawa supaya anak-anak makannya benar. Jangan karena makannya nggak benar di jalan, daya tahan tubuhnya turun, menjadi gampang sakit. Kita nggak takutkan sakit COVID saja, sakit yang lain juga. Batuk-pilek buat anak juga nggak nyaman pasti," pungkasnya. (Detik)