![]() |
Direktur Lokataru, Haris Azhar, penuhi panggilan penyidik Polda Metro Jaya untuk diperiksa sebagai tersangka terkait laporan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, Senin (21/3/2022). (Foto: ANTARA) |
Haris menyinggung kedua Menko itu terkait oligarki yang menurutnya tengah merajalela di Indonesia saat ini. Haris pun mempertanyakan kapasitas Luhut, mengingata ada indikasi kepentingan pribadi dalam mengembang tanggung jawab negara.
"Airlangga, wahai Airlangga Hartarto, mau jadi pejabat negara atau mau jadi pebisnis. Wahai Luhut Binsar Pandjaitan, engkau mau jadi pejabat negara atau mau jadi pebisnis," kata Haris dalam diskusi publik bertajuk Trisakti versus Oligarki Kapitalis, Sabtu (23/4/2022).
Haris mempertanyakan para pejabat negara yang bisa memiliki banyak usaha di berbagai sektor dan tempat. Padahal, menurut Haris para pejabat harus merelakan segalanya ketika sudah mengabdi kepada negara.
"Orang harus selesai kalau dirinya mau jadi pejabat. Enggak boleh dia jadi pejabat, kalau masih cawe-cawe ngurusin ruang-ruang pribadinya dia," lanjutnya.
Haris menyayangkan para pejabat yang memiliki unit bisnis. Sebab mereka-mereka itu dapat membuat kebijakan negara, yang menguntungkan bisnisnya.
"Bagaimana dia (pejabat) mau belain masyarakat kalau dia dikelilingi oleh orang-orang yang mempresentasikan dari kepentingan bisnis. Indonesia dilihatnya menjadi ladang, mencari penambahan modal, penambahan keuntungan," kata Haris. (Kilat/Rls)