Penasehat PSMS itu mengaku tak peduli dan akan mengabaikan semuanya jika sampai ada pihak yang nekat mengganggu klub berjuluk Ayam Kinantan itu.
Hal itu ditegaskan Edy pada acara buka puasa bersama suporter, manajer dan pelatih PSMS, PSDS Deliserdang, dan Karo United, di Aula Tengku Rizal Nurdin, Rumah Dinas Gubernur, Kamis (21/4/2022) dilansir dari Medanbisnisdaily.com.
Mantan Pangkostrad itu mengaku senang dan hobi dengan sepakbola. Bahkan disebutkannya kalau dirinya pernah menjadi pemain bola, persisnya mulai tahun 1975 sampai 1978.
Lalu ia mengaitkannya dengan adanya isu yang menyebutkan dirinya gila jabatan. Bahkan menurut Edy, ia diisukan mau jadi Ketua PSMS.
"Orang bilang gila jabatan, oh tidak, nggak ada urusan amaku jabatan. Waduh tadi udah kutunjukkan tadi jabatanku, udah banyak kali itu," jelas Edy.
Begitu pun mantan Ketua Umum PSSI itu tak mempedulikan jika ia disebut gila jabatan. Ia mengaku 'capek' sekali mengurusi jabatan.
Tetapi beda cerita kalau ada orang mengganggu PSMS.
"'Capek' kali aku urusi jabatan, tapi PSMS, bola kaki, jangan diganggu," tegas Edy.
"Kalau ada yang ganggu, bilang. Jangan sampai lahir, keluar balik kelakuanku, kuabaikan ini semua. Sudah hilang urat takutku," tegasnya lagi seraya berterima kasih kepada para suporter yang hadir berbuka puasa.
Sebelumnya, Hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Kinantan Medan Indonesia yang menaungi klub PSMS, berbuntut panjang.
Pasalnya, Kodrat Shah yang sebelumnya menjabat sebagai salah satu pemegang saham terbesar merasa tidak dilibatkan dalam RUPS yang digelar pada 25 Maret 2022 itu.
Kodrat sendiri sebagai pemegang saham PSMS sebesar 49 persen, sedangkan Edy Rahmayadi memiliki saham 51 persen. Selain itu, Kodrat juga menegaskan tidak pernah ada RUPS tanggal 25 Maret 2022.
Karena sepengetahuannya, Edy sedang ada di Bali dalam pertemuan dengan Presiden Joko Widodo terkait Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia.
"Benar, tidak pernah ada RUPS pada tanggal 25 Maret 2022. Karena Edy tidak di Medan. Saya tidak pernah tanda tangan, karena saya tidak datang dan Edy Rahmayadi sedang di Bali," ujar Kodrat via WhatsApp, Sabtu (2/4/2022) malam.
"Melalui kuasa hukum, saya akan bawa ini ke ranah hukum. Bagaimana bisa sekarang notaris membuat akta tanpa ada RUPS," jelasnya melanjutkan. (Mb/Rls)