Notification

×

KSAL Minta TNI AL Sigap soal PMI Ilegal: Sebelum Berangkat, Tangkap!

Rabu, 02 Maret 2022 | 16:41 WIB Last Updated 2022-03-02T14:45:30Z
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono. (detikcom)
JAKARTA (Kliik.id) - 
Kepala Staf TNI Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono meminta TNI AL sigap dengan informasi seputar kejahatan penyelundupan pekerja migran Indonesia (PMI) ilegal.

Yudo meminta prajurit TNI AL langsung menangkap PMI ilegal serta agen yang memfasilitasi sebelum keberangkatan.

"Dari dulu sudah saya sampaikan bahwa Angkatan Laut mempunyai tugas untuk melaksanakan penegakan kedaulatan dan hukum. Berkali-kali juga, kita, tidak hanya menangkap di darat saja. Kemarin saat patroli mereka juga banyak yang mengirim TKI ilegal ke Malaysia melalui laut dan sudah kita tangkap," kata Yudo kepada wartawan di Mabes TNI AL, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (3/2/2022).

Yudo mengatakan pelibatan stakeholders terkait juga diperlukan dalam rangka mencegah keberangkatan para PMI ilegal ini.

Dia mencontohkan, jika ada informasi keberangkatan PMI ilegal, maka prajurit harus segera bergerak dan memeriksa dokumen-dokumen perjalanan lua negeri para PMI.

"Kemarin ada informasi tentang adanya PMI ilegal belum berangkat, perintah saya memang tidak perlu menunggu berangkat, sebelum berangkat pun silahkan tangkap. Koordinasi dengan yang lain, dari pada menunggu di laut, kalau ketemu? Kalau nggak? Lewat nanti mereka," katanya.

"Pokoknya ada upaya-upaya pengiriman ilegal baik di darat maupun di laut sudah periksa saja. Jika memang ilegal tangkap, serahkan pada aparat berwenang dalam hal ini kepolisian," lanjutnya.

Seperti diketahui, Pangkalan TNI AL Tanjungbalai Asahan (TBA) menggerebek sebuah gudang yang dijadikan penampungan Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal di Kelurahan Matahalasam Kota Tanjung Balai, Sumatera Utara (Sumut).

"Dalam penggerebekan itu, diamankan 75 orang PMI ilegal yang akan melakukan perjalanan ke Malaysia melalui jalur laut," kata Komandan Lanal TBA Letkol Laut (P) Aan Prana Tuah Sebayang dalam keterangannya kepada wartawan, Selasa (1/3/2022).

Adapun mereka yang diamankan terdiri dari 47 laki-laki dan 28 perempuan dari berbagai dari berbagai daerah, termasuk dari Pulau Jawa. (Detik)
×
Berita Terbaru Update