Perayaan World Cleanup Day, Dinas Lingkungan Hidup Kota Tebingtinggi mengadakan bakti sosial pengelolaan persampahan. |
TEBINGTINGGI (Kliik.id) - Perayaan World Cleanup Day (WCD) yang digelar Dinas Lingkungan Hidup Kota Tebingtinggi di Jalan Ahmad Yani, Kelurahan Mandailing, Kecamatan Tebingtinggi Kota, mengedepankan tentang pengelolaan sampah.
Dalam sambutannya, Kadis Lingkungan Hidup, Muhammad Hasbie Ashshiddiqi mengatakan, kegiatan ini didasari surat Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan tentang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
"WCD merupakan gerakan sosial yang bertujuan mengajak dan mengedukasi masyarakat memiliki kesadaran membersihkan, menjaga dan memelihara lingkungan mulai dari diri sendiri dan masyarakat," ujar Hasbie.
Hasbie menjelaskan, sesuai dengan tema WCD 'Pilah Sampah dari Rumah' yang artinya memberikan edukasi dan kesadaran pada masyarakat bahwa menanggulangi masalah sampah dapat dilakukan dengan cara memilah sampah dari rumah.
"Dampak negatif sampah yang tidak dikelola dengan baik dapat menyebabkan menurunnya derajat kesehatan masyarakat dan dapat menimbulkan berbagai macam penyakit bagi masyarakat. Dengan pencemaran lingkungan seperti banyaknya sampah pada saluran drainase dan dapat menimbulkan banjir," jelasnya.
Pada tahun 2022, kata Hasbie, Pemko Tebingtinggi mempunyai target pengurangan timbunan sampah sebesar 26% dengan cara pembatasan timbunan sampah, daur ulang dan pemanfaatan sampah.
"Sementara target penanganan sampah 76% dengan cara pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan dan pemrosesan akhir," ucap Hasbie.
Sementara, Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan melalui Sekda M Dimiyathi mengatakan bahwa dalam program kegiatan pengelolaan sampah sangat dibutuhkan peran serta masyarakat. Dinas Lingkungan Hidup, kata dia, merupakan sarana penunjang dalam kegiatan ini.
"Jadi tanpa peran serta masyarakat, baik itu dari lingkungan sekolah, rumah makan, restoran hingga hotel, dinas lingkungan tidak dapat berbuat banyak," kata Dimiyathi.
Ia menjelaskan, program WCD ini juga merupakan program dunia, jadi bukan hanya pelaksanaannya di Indonesia. Dengan terciptanya kebersihan di dunia, secara otomatis hidup manusia semakin sehat dan jauh dari kematian.
"Dengan keterbatasan dinas lingkungan hidup dalam hal pengolahan sampah, ternyata saat ini telah banyak yang menjadi pahlawan pengolahan sampah. Baik itu dari sekolah, yakni SD, SMP, SMA dan elemen masyarakat. Saat ini pihak pemerintah mengapresiasi kampung Mandaling mendapat jatah sebagai Bank sampah. Artinya sampah dapat dikelola dengan daur ulang untuk mendapat hasil yang signifikan," jelas Dimiyathi.
Pada kesempatan itu, Sekda bersama Kadis Lingkungan Hidup dan jajarannya memberikan hadiah berupa piala dan hadiah uang.
Selesai acara, rombongan juga melakukan tabur bibit ikan di sungai Bahilang sebanyak 2000 ekor, yakni 1000 ekor ikan jenis nila dan 1000 ekor ikan jenis tawes. (Rls)