Notification

×

Pemuda di Deliserdang Diculik dan Dianiaya, Pelaku Diduga Oknum TNI Desersi

Selasa, 05 Oktober 2021 | 22:54 WIB Last Updated 2021-10-06T15:59:09Z
Kondisi warga yang dianiaya
DELISERDANG (Kliik.id) - Seorang pemuda bernama Fendi Wahyudi (22), warga Jalan Pantai Kasan, Desa Lantasan Baru, Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deliserdang, Sumut, babak belur setelah diculik dan dianiaya oleh 2 orang pria pada Jumat (1/9/2021) lalu.

Informasi yang berhasil dihimpun, Selasa (5/10/2021), salah satu pelaku penculikan diduga merupakan oknum TNI desersi berinisial DG yang bertugas di Kodam II/Sriwijaya.

Kasus ini telah dilaporkan ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polresta Deliserdang.

Ibu korban, Khairunnisa, menjelaskan, dirinya mendapat informasi bahwa pelaku merupakan oknum TNI desersi yang terlibat dalam berbagai masalah, sehingga kabur meninggalkan tugasnya.

"Menurut bapak dari Koramil Tiga Juhar yang menemui saya, katanya dia (DG) ada masalah. Dia sudah disersi setahun, karena bawa kabur uang Rp 200 juta," ujar Khairunnisa kepada wartawan, Selasa (5/10/2021).

Diduga DG bersama tetangga korban di Patumbak berinisial A menculik dan menyiksa Fandi Wahyudi. Oknum TNI desersi ini merupakan warga Desa Namo Suro, Kecamatan Biru-biru, Kabupaten Deliserdang.

Sejak kabur dari tugas dan jabatannya, diduga DG pulang kampung agar tidak ditangkap Polisi Militer (PM).

Hingga kini, redaksi masih terus mendalami informasi ini. Pihak kepolisian belum memberikan keterangan resmi.

Sebelumnya diberitakan, kasus penculikan disertai penganiayaan menimpa seorang warga Dusun III, Desa Lantasan Baru, Kecamatan Patumbak, Kabupaten Deliserdang, Sumut, Fendi Wahyudi (22).

Korban sempat dibuang ke wilayah Kecamatan Merdeka, Kabupaten Tanah Karo. Beruntung nyawa korban bisa selamat dari kebrutalan para pelaku.

Dibantu warga di Tanah Karo, akhirnya korban dapat menghubungi keluarganya di Patumbak.

Ibu korban, Khairunisa, menceritakan, penculikan terhadap anaknya terjadi pada Jumat (1/10/2021) malam pukul 22.00 WIB. Saat itu, korban didatangi dua orang pria berambut cepak mengendarai mobil saat sedang berada di Warnet Milano Patumbak.

Korban dipaksa naik ke dalam mobil dan dibawa ke arah Pantai Kasan, Kecamatan Biru-Biru. Di dalam mobil, korban mengaku dipukuli oleh dua orang pelaku berinisial A dan DG. Lalu korban dibawa ke Pantai Kasan.

Di tempat itu korban dipukuli dengan papan broti sampai mata kiri bengkak dan mengeluarkan darah. Setelah babak belur, korban dimasukkan kembali ke dalam mobil dan dibuang ke pinggir jalan hutan Simpang Gunung Sibayak, Kecamatan Merdeka, Kabupaten Tanah Karo, Sumut.

"Anak saya diculik oleh dua orang yaitu A dan DG ditambah satu orang lagi yang namanya tidak tau. Dia dianiaya dan dibuang ke pinggir hutan di Tanah Karo. Anak saya berjalan sampai subuh dan menemukan rumah warga," ujar Khairunisa kepada wartawan, Selasa (5/10/2021).

Atas kejadian ini, ia mengaku akan sudah melaporkan ke Polrestabes Medan setelah anaknya selesai menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Sembiring, Delitua.

Korban mengalami luka berat di bagian mata dan tulang pipi retak akibat dipukul kayu dan tendangan dari pelaku.

"Kami akan membuat laporan polisi," katanya.

Saat ditanya apa yang menjadi penyebab korban diculik dan dianiaya, Khairunisa mengaku tidak mengetahuinya.

"Saat terjadi penganiayaan, anak saya dipaksa menandatangani surat pernyataan yang tidak tahu apa isinya. Namun dia tidak mau hingga dianiaya," jelasnya.

Plt Kapolsek Patumbak AKP Neneng Armayanti membenarkan ada warganya yang diculik dan disiksa. Namun, kata Neneng, laporannya bukan di Polsek Patumbak.

"Laporannya bukan ke kami. Memang ada peristiwanya," ujar Neneng, Selasa (5/10/2021).

Meski kasus ini tidak dilaporkan ke Polsek Patumbak, Neneng mengaku tetap meminta anggotanya memonitoring kasus ini.

"Kita suruh anggota cari tahu. Karena dia kan warga Patumbak," imbuhnya. (Rls)
×
Berita Terbaru Update