![]() |
Foto ilustrasi |
JAKARTA (Kliik.id) - Aplikasi PeduliLindungi memantau ada 5.241 orang positif COVID-19 atau kontak erat yang mencoba untuk masuk ke berbagai fasilitas publik per 26 September 2021. Paling banyak adalah yang mencoba masuk ke dalam mal atau pusat perbelanjaan, industri, hingga stasiun.
Tentu saja saat seseorang melakukan scan QR Code menggunakan PeduliLindungi ketika akan masuk ke dalam fasilitas publik akan ditolak untuk masuk.
"Ternyata ada 5.241 pengunjung tidak sehat atau masuk golongan warna hitam. Warna hitam tadi adalah kasus positif atau kontak erat yang beredar di mana-mana," kata Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono katanya dalam Rakornas Parekraf Tahun 2021, Senin (27/9/2021).
Berdasarkan dokumen yang dipaparkannya, masyarakat kategori hitam dalam aplikasi PeduliLindungi yang mencoba masuk ke mal mencapai 3.876 orang, industri 443 orang, dan stasiun 196 orang.
Selanjutnya outlet atau tenant mandiri 168 orang, restoran dan rumah makan 127 orang, serta bioskop 111 orang. Lalu gedung/perkantoran 88 orang, bandara 66 orang, hotel dan akomodasi 58 orang, olahraga 56 orang.
Berikutnya tempat-wisata, aula, museum, galeri seni 20 orang. Sementara kafe dan bar 15 orang, terminal 9 orang, dan pelabuhan 8 orang.
"Pariwisata memiliki kontribusi yang kecil, sekitar 7,4%," sebutnya.
Namun dia mengingatkan agar berhati-hati karena masih banyak orang yang berkeliaran dengan status positif COVID-19 dan mencoba untuk masuk ke berbagai fasilitas publik. Harapannya aplikasi PeduliLindungi bisa mencegah orang positif COVID-19 menularkan virus ke orang lain.
"Kalau kita menggunakan program PeduliLindungi ini kita dapat melakukan skrining supaya yang berwisata, supaya yang melakukan kegiatan perjalanan dan sebagainya Itu masuk ke dalam golongan yang memang tidak menularkan kasus-kasus pada masa yang akan datang," tambah Dante. (Detik)