![]() |
Foto ilustrasi |
JAKARTA (Kliik.id) - Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi menyadari tingkat kewirausahaan atau entrepreneurship di Indonesia masih lebih rendah jika dibandingkan negara lain di Asia Tenggara. Dia mengatakan, jumlah wirausaha Tanah Air saat ini baru sekitar 1,65% dari total penduduk lebih dari 270 juta jiwa.
Sementara itu, jika melihat negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura dan Thailand, tingkat kewirausahaannya sudah cukup jauh dari Indonesia.
"Saat ini dengan jumlah penduduk Indonesia lebih dari 270 juta jiwa, jumlah entrepreneur di Indonesia baru mencapai 1,65%. Angka tersebut masih tertinggal jika dibandingkan dengan beberapa negara ASEAN seperti Singapura 7%, Malaysia 5%, dan Thailand sekitar 4,26%," kata Lutfi dalam acara Diklatda Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Jaya 2021, Kamis (23/9/2021).
Mantan Ketua Himpunan Pengusaha Muda (Hipmi) ini juga menaruh harapan pada kader pengusaha muda. Setidaknya dengan jumlah anggota aktif Hipmi sebanyak 4.000 dapat menambah dan melahirkan entrepreneur baru di Indonesia.
"Hipmi harus berperan lebih aktif mendorong kewirausahaan sejak dini serta bersinergi dengan pemerintah untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif untuk kewirausahaan," ujarnya.
Dia juga berharap, pengusaha aktif yang ada saat ini dapat menjadi lokomotif utama penggerak ekonomi nasional. Menurutnya, di usia hampir setengah abad Hipmi telah sukses menjadi salah satu motor penggerak ekonomi kewirausahaan Indonesia.
"Siapapun yang pernah berada di Hipmi tentunya akan merasakan bagaimana kekuatan rasa kebangsaan menjadi keseharian kita hingga kekeluargaan, sangat penting di organisasi. Hal-hal inilah penentu kita menjadi pengusaha-pengusaha, entrepreneur dan pelaku ekonomi baru," tutupnya. (Detik)