MEDAN (Kliik.id) - Salah satu pendiri partai dan mantan Ketua DPD PDI Perjuangan (PDIP) Sumut Panda Nababan menggelar Webinar online Pra Peluncuran Buku berjudul 'Lahir Sebagai Petarung' ciptaan dirinya.
Sebuah autobiografi yang dikerjakan selama pandemi Covid-19 ini merupakan sebuah tanggung jawab moral Panda sebagai salah satu pendiri partai.
Kegiatan Pra Peluncuran Buku digelar secara virtual zoom di Kok Tong Komplek CBD Polonia, Kota Medan, Sabtu (28/8/2021). Sementara, Panda berada di kediamannya di Jakarta.
Ketua Panitia Pra Peluncuran Buku di Sumut, Brilian Moktar dalam sambutannya sangat berterima kasih kepada Panda Nababan sebagai senior yang telah menjalani cobaan dan tantangan dalam menjalani kehidupan.
Sementara, Wakil Gubernur Sumut Musa Rajekshah mengatakan, buku ini sangat kaya warna dan perjuangan Panda Nababan.
"Buku ini akan menjadi motivasi dan penyemangat bagi politisi, birokrat dan masyarakat umum," kata pria yang akrab disapa Ijeck ini.
Ijeck memiliki histori yang sangat dekat dengan Panda Nababan, karena hubungan dengan orang tuanya Almarhum H. Anif yang merupakan sahabat dekat Panda dari muda.
Sementara, Ketua DPD PDIP Sumut, Rapidin Simbolon, menjelaskan, ketertarikan dirinya terhadap buku 'Lahir Sebagai Petarung'.
"Ini dari bab ke bab semakin menarik sehingga ada beberapa catatan karena buku ini bukan yang biasa tapi sangat luar biasa dan informatif. Buku ini menggambar tentang seorang anak desa yang mampu menaklukkan Kota Jakarta dengan dinamika dan gelombang hidupnya sehingga menjadi politisi yang handal dan tokoh nasional," kata Rapidin.
Kegiatan virtual ini dibawakan oleh moderator Budiman P Nadapdap yang diawali dengan membacakan profil dari Panda Nababan.
"Panda Nababan, pertarungan satu hal yang indah dan menggairahkan dengan menikmati kepahitan sebagai seorang petarung yang melekat di dalam kehidupan kita," ujarnya.
Budiman menuturkan, buku ini diharapkan menjadi cermin dan pembelajaran bagi kaum milenial dan generasi muda tentang sejarah masa lalu dari Soeharto hingga saat ini.
"Termasuk proses SBY ingin bertemu dengan Ketum PDIP Megawati dan penolakan Luhut di awal pemerintahan Jokowi. Semua ada didalam buku ini," ujarnya.
Acara ini cukup menarik antusias karena diputarkan video selama Panda Nababan memimpin DPD PDIP Sumut, dimulai menggantikan Rudolf Pardede hingga melahirkan Politisi dari Tionghoa sebagai wujud kebhinekaan dan rumah besar nasionalisme.
Acara dilanjutkan dengan diskusi oleh Sutarto selaku Sekretaris DPD PDIP Sumut yang juga Akademisi dari Universitas Darma Agung dan Achmad Reza Siregar selaku mantan Rektor UISU Medan. (Rls)