Notification

×

Seribuan Lebih Kasus Varian Lokal RI Punya Mutasi Selevel Varian Lambda

Jumat, 06 Agustus 2021 | 08:42 WIB Last Updated 2021-08-06T01:57:30Z
Foto ilustrasi virus corona
JAKARTA (Kliik.id) - Varian lokal Indonesia B1446.2 sudah ditemukan sejak November 2020. Varian yang masuk dalam daftar pantauan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebar ke sejumlah provinsi dengan total lebih dari seribu kasus, paling banyak di DKI Jakarta dan Jawa Barat.

Direktur Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Amin Subandrio juga mengungkap varian lokal Indonesia lainnya yaitu Corona B1470. Varian ini teridentifikasi di Jawa Timur April 2020, kala itu mendominasi di Provinsi Bali dan Jawa Barat.

"Kalau yang varian B1466.2 itu sudah ada 1.255 kasus dan B1470 sudah 531 kasus di Indonesia," jelas Prof Amin, dikutip dari Antara.

Prof Amin menegaskan maksud dari varian lokal masuk daftar pantauan WHO adalah peringatan. Meski belum ada satupun varian lokal Indonesia yang diklasifikasikan variant of concern (VoC) atau variant of interest (VoI), beberapa pola mutasi varian lokal memiliki mutasi yang sama seperti di VoI.

Diketahui, varian yang masuk ke dalam daftar VoC atau VoI memiliki penularan lebih cepat hingga risiko gejala COVID-19 lebih buruk.

"WHO hanya mengingatkan kita bahwa varian Indonesia ini jumlahnya banyak, sempat mendominasi beberapa bulan yang lalu. Maka kita harus tetap mewaspadai karena ia memiliki beberapa pola mutasi yang juga ada di VoI," jelas Prof Amin.

WHO mendefinisikan VoI adalah varian yang memiliki perubahan genetik dengan perkiraan mempengaruhi karakteristik virus dalam penularan, keparahan penyakit, penurunan antibodi.

Salah satu varian yang masuk kategori ini adalah Varian Lambda (C.37) yang teridentifikasi pertama kali di Peru. Varian ini juga diidentifikasi sebagai penyebab munculnya transmisi komunitas yang memicu klaster COVID-19 di banyak negara secara bersamaan, dengan peningkatan kasus yang tinggi dari waktu ke waktu.

"Saat ini belum ada satupun varian lokal Indonesia yang masuk dalam VoI atau VoC," bebernya.

Prof Amin menegaskan varian bisa masuk ke dalam daftar VoC jika memiliki kombinasi dari empat sifat virus. Pertama, lebih cepat menular, lalu membuat sensitivitas PCR menurun, menimbulkan gejala COVID-19 tidak biasa hingga angka kematian tinggi, dan antibodi pascainfeksi atau vaksinasi ikut menurun jika terpapar varian ini. (Detik)
×
Berita Terbaru Update