Notification

×

GAWAT, Puluhan Emak-emak di Sergai Ditipu Pakai TikTok, Ini Modusnya

Selasa, 13 Juli 2021 | 17:25 WIB Last Updated 2021-07-13T14:59:46Z
Salah satu korban, Erika
SERDANGBEDAGAI (Kliik.id) - Puluhan warga Desa Pekan Sialang Buah, Kecamatan Teluk Mengkudu, Serdang Bedagai (Sergai), Sumatera Utara, mendadak mendatangi Polres Sergai, Selasa (13/7/2021).

Ternyata kedatangan warga ini untuk melaporkan seorang pria bernama Andi Syahputra (31), warga asal KM 13 Medan-Binjai, yang kini tinggal di Desa Pekan Sialang Buah.

Puluhan warga yang mayoritas emak-emak ini diduga ditipu Andi Syahputra, dengan modus bermain aplikasi TikTok.

Salah satu korban, Erika, menceritakan, awalnya mereka disuruh Andi untuk membawa handphone masing-masing dan KTP.

"Modusnya dia (Andi) suruh kami main TikTok. Habis itu kami dikasih 50 ribu. Tapi setelah itu, handphone kami diambilnya, disuruh kami berfoto sambil memegang KTP," ujar Erika.

Setelah 30 hari dan setelah menerima uang Rp 50 ribu dari Andi, kata Erika, masuk pesan singkat (sms) ke handphone miliknya, berisi tagihan dari Kredivo Bukalapak sebesar Rp 515.000.

"Selama 4 hari gak bayar, bertambah menjadi Rp 566.000. Kami pun terkejut," jelasnya.

Merasa resah akan hal itu, lanjut Erika, puluhan mamak-mamak ini pun datang ke Polres Sergai untuk membuat laporan.

"Sebelum kami kemari, kami sudah ke kantor desa juga, jumpa sama babinsa bagaimana solusinya. Setelah itulah kami baru kesini," ungkapnya.

Akibat kejadian ini, sebanyak 46 orang telah menjadi korban, dimana semuanya merupakan warga Desa Pekan Sialang Buah.

"Semua masuk pemberitahuan sms di handphone kami, untuk membayar uang tagihan. Setelah menikah, si Andi ini pindah ke Kota Binjai. Kemarin dia datang, disitulah dia nipu kami," kata Erika.

"Kita bujuk baik-baik tetap dia gak mau datang. Dia menjawab 'oke kak aku datang, tapi setelah dept collector datang menagih sama kakak, baru aku bertanggung jawab' itu kata si Andi," sambungnya.

Erika menambahkan, para korban tak menyangka bakalan terjadi kejadian seperti ini. Karena para korban mengenal terduga pelaku.

Para korban berharap, data mereka di Kredivo Bukalapak tidak terkena kredit macet, dan dibersihkan.

"Mana tau suatu saat nama kami di blacklist, mau pinjam apapun kami gak bisa," ujar Erika.

Kini, para korban sudah resmi melaporkan pelaku atas kasus dugaan pemalsuan data dan UU ITE ke Polres Sergai. (Rls)
×
Berita Terbaru Update