![]() |
Foto Ilustrasi |
JAKARTA (Kliik.id) - Krisis iklim disebut menyebabkan penurunan kadar oksigen yang terjadi di danau-danau seluruh dunia. Akibatnya, kehidupan satwa liar terdampak, demikian pula ada imbas negatif yang mungkin akan dialami manusia.
Seperti dikutip detikINET dari Guardian, turunnya level oksigen di lautan sudah cukup lama teridentifikasi. Kini dalam penelitian terbaru, penurunan oksigen di danau-danau dunia ternyata mencapai antara tiga sampai sembilan kali lebih cepat dalam 40 tahun terakhir.
Periset mengungkap bahwa level oksigen menurun 19% di kedalaman air danau dan 5% di permukaannya. Naiknya suhu akibat pemanasan global disebut sebagai biang keladinya, lantaran air yang lebih hangat di lapisan atas danau tidak bisa menyimpan banyak oksigen.
Periset menyebut pemangkasan emisi berbahaya semakin vital untuk mengatasi dampak perubahan iklim semacam ini.
Demikian pula usaha untuk menekan penggunaan pupuk serta menanggulangi polusi urban yang merusak danau. Studi ini mengambil sampel 400 danau di seluruh dunia.
"Seluruh kehidupan kompleks bergantung pada oksigen sehingga ketika level oksigen turun, ada penurunan habitat bagi bermacam spesies berbeda," kata profesor Kevin Rose dari Rensselaer Polytechnic Institute (RPI), salah satu periset.
"Studi ini membuktikan bahwa masalahnya lebih berat di danau air tawar dibandingkan di lautan, (karena) mengancam suplai air minum kita dan keseimbangan yang memungkinkan ekosistem air tawar berkembang," imbuh dia.
Danau kaya akan hewan semacam ikan, serangga, burung dan lainnya. Juga menjadi hal penting bagi sumber makanan manusia dan juga untuk rekreasi.
Namun kerusakan yang dialami danau memang makin besar karena pemanasan global, polusi, serta penggunaan air yang berlebihan untuk pertanian. (Detik)