![]() |
Foto almarhumah semasa hidup |
SAMOSIR (Kliik.id) - Desy Marizdayani, korban yang tewas dalam peristiwa kapal Ihan Batak di Danau Toba, sempat melakukan siaran langsung (Live) di akun media sosial Facebooknya.
Saat mobil yang ditumpanginya hendak menaiki kapal Ihan Batak, almarhumah Desy pun sempat melakukan siaran langsung. Bahkan, saat kapal melewati danau juga dia mekakukan siaran langsung di Facebooknya.
"Nyebrang ke samosir," tulis almarhumah seraya menyematkan lokasi di Pelabuhan Penyeberangan Ajibata dilihat kliik.id, Selasa (1/6/2021).
Dalam unggahan Facebook sebelumnya, almarhumah bersama keluarga diketahui berada di Hotel Niagara, Parapat. Diduga, ia jalan-jalan di Parapat sebelum menyebrang ke Samosir.
Namun, naas tidak dapat ditolak, sesaat sesudah almarhumah melakukan aktitifas di media sosial, ia harus kehilangan nyawa setelah mobil Toyota Avanza yang ditumpanginya nyebur ke Danau Toba.
Kini, jenazah almarhumah telah dibawa ke daerah asalnya di Kota Tebingtinggi dan telah dimakamkan.
Diketahui, satu unit mobil Avanza BK 1421 QP nyebur ke Danau Toba ketika hendak keluar dari kapal feri Ihan Batak yang baru saja bersandar ke Dermaga Pelabuhan Ambarita, Kecamatan Simanindo, Samosir, Sumatera Utara, Senin (31/5/3021).
Peristiwa ini mengakibatkan satu orang tewas, bernama Desy Marizdayani (32), warga Kota Tebingtinggi.
Sementara, 3 korban selamat yang berada didalam mobil tersebut yakni Hj. Farida (72), warga Kota Tebingtinggi, H. Zulkarnaen (76) warga Kota TebingTinggi dan Neiny Safrina (33) warga Kota Pematangsiantar.
Kapolsek Simanindo AKP TL Tobing menjelaskan, kejadian jatuhnya mobil Avanza berawal saat kapal Ihan Batak bersandar di Pelabuhan Ambarita.
"Kapal mengeluarkan isi muatan sebanyak 6 unit, namun pada saat unit ke 7 yaitu Avanza BK 1421 QP, angin bertiup kencang menggeser kapal, sehingga kapal bergeser dan menyebabkan ramp door kapal Ihan Batak tersebut terputus," kata AKP TL Tobing saat dikonfirmasi, Senin (31/5/2021) malam.
Kemudian, lanjut TL Tobing, personil pos pelayanan dibantu masyarakat dan lainnya mencoba mengikat mobil tersebut dengan menggunakan tali. Namun, akibat beban terlalu berat menyebabkan mobil menggantung di ramp door kapal dengan kepala mobil arah keatas.
"Penumpang yang dapat keluar dari dalam mobil sebanyak 3 orang, namun 1 orang tidak dapat keluar, sehingga penumpang tersebut terendam air di dalam mobil kurang lebih 15 menit, menyebabkan korban meninggal dunia," ungkapnya. (Rls)