Notification

×

Terekam CCTV, Bocah SD di Medan Dianiaya 2 Pria Dewasa, Ibunda Harap Pelaku Ditangkap

Minggu, 20 Desember 2020 | 19:22 WIB Last Updated 2020-12-20T12:22:25Z
Korban terbaring lemah ditemani ibundanya, Minggu (20/12/2020). 
MEDAN (Kliik.id) - Nasib malang dialami seorang bocah yang duduk di kelas IV SD, berinisial AK. Ia menjadi korban penganiayaan di salah satu warnet yang diduga dilakukan oleh dua pria dewasa.

AK merupakan anak yatim berusia 11 tahun.
Kini, ia terbaring tak berdaya di rumahnya di Lingkungan 24, Kelurahan Pekan Labuhan, Kecamatan Medan Labuhan, Kota Medan, Sumatera Utara.

Informasi yang diterima, Minggu (20/12/2020) sore, penganiayaan itu terekam CCTV yang terpasang di warnet. Kedua pria yang belakangan diketahui berinisial MA dan TE melakukan penganiayaan terhadap korban di sebuah warnet di Kelurahan Pekan Labuhan.

Berdasarkan rekaman CCTV yang viral di media sosial, kedua pelaku secara membabi buta melakukan penganiayaan terhadap AK.

Ibu korban, Masyitah (44) menjelaskan, penganiayaan yang dialami anak ketiganya tersebut terjadi di warnet pada Kamis (17/12/2020) sekitar pukul 23.30 WIB.

"Sewaktu di warnet, datang dia (MA) langsung menampar dan menjambak bahkan menjedotkan kepala anakku ke dinding. Perbuatannya terekam jelas di CCTV," katanya.

Setelah dihajar secara babi buta oleh MA, lanjut Masyitah, anaknya kembali mendapatkan perlakuan kasar yang dilakukan oleh TE.

"Si TE ini menampar anak saya. Penganiyaan itu disaksikan oleh teman-teman anakku," ucapnya.

Saat disinggung permasalahan yang menyebabkan korban dianiaya oleh dua pria, janda beranak tiga ini menjelaskan bahwa anaknya dituding melakukan pelemparan ke tempat lokasi penampungan Bahan Bakar Minyak (BBM) ilegal milik MA.

Dimana, pada malam itu ada tawuran antar pemuda yang terjadi di Jalan KL Yos Sudarso KM 19, Lingkungan 24, Pekan Labuhan.

"Belum tentu anakku yang melempari tempat usahanya MA. Tapi, dia tetap tidak mau tahu dan mencari hingga menemukan AK di warnet. Di sana, langsung dianiaya tanpa menanyakan kebenarannya," jelasnya.

Masyitah berharap pihak Kepolisian dapat menangkap kedua pria itu. 

"Anakku bukan binatang yang seenak-enaknya dianiaya. Jangan karena kami orang susah bisa diperlakukan seperti ini. Saya berharap kepolisian dapat memberikan perlindungan hukum dengan menangkap kedua pelaku," katanya.

Kapolsek Medan Labuhan, Kompol Edy Safari mengaku pihaknya sudah menerima laporan atas penganiayaan tersebut.

"Kita segera lakukan penyelidikan. Bila ada unsur pidana, kita akan tangkap para pelaku," ujar Edy saat dikonfirmasi. (Rls)
×
Berita Terbaru Update