Notification

×

Mahfud Md Dapat Info Ada Anak-anak Muda Dilatih Khusus Teror VVIP

Kamis, 17 Desember 2020 | 14:36 WIB Last Updated 2020-12-17T08:40:34Z
Menko Polhukam Mahfud Md (Foto: dok: Kemenko Polhukam)
JAKARTA (Kliik.id) - Menko Polhukam Mahfud Md mengaku mendapatkan informasi mengenai anak-anak muda yang dilatih menjadi teroris. Anak-anak muda itu, kata Mahfud, dilatih khusus untuk meneror orang-orang penting.

Hal itu disampaikan Mahfud dalam acara 'Penyerahan Hasil Evaluasi & Rekomendasi Kebijakan Kementerian/Lembaga di Bidang Kesatuan Bangsa' yang digelar Rabu (16/12/2020).

Mahfud mulanya berbicara tentang radikalisme yang tengah menghantam Indonesia.

"Radikalisme sedang ada di tempat kita yang kalau ada ditingkat-tingkatkan itu ada tiga radikalisme. Satu, intoleran, ya tidak suka aja gitu kalau ada yang berbeda, tidak mau bergabung dengan orang yang berbeda. Lalu yang kedua, teror. Radikalisme dalam bentuk teror," kata Mahfud seperti dikutip dalam video yang disiarkan kanal YouTube Kemenko Polhukam, Kamis (17/12/2020).

Mahfud kemudian mengungkap informasi yang didapatnya perihal pergerakan teroris muda tersebut. Dia bahkan mengaku mendapat foto dari latihan khusus itu.

"Bahkan saya mendapat informasi ada sekelompok anak-anak muda yang dilatih di suatu tempat khusus untuk meneror VVIP (very very important person). Saya dapat foto latihannya juga," ungkapnya.

Namun Mahfud tak merinci mengenai VVIP yang menjadi sasaran teror tersebut.

"Nah, yang seperti ini ideologi itu radikalisme yang mengarah menghantam ideologi itu, yaitu intoleran. Yang lebih parah dari itu adalah teror-teror itu karena paham jihadis, paham jihad yang salah," ujar Mahfud.

Lebih lanjut Mahfud mengatakan, selain intoleransi dan teror, radikalisme juga menyebar di Indonesia melalui wacana. Wacana tersebut, kata dia, masuk ke lembaga pendidikan hingga lembaga-lembaga pemerintah.

"Karena misalnya banyak sekali sekarang misalnya masjid-masjid yang diduduki satu kelompok. Mula-mula ikut makmum, lalu kalau imamnya kosong salat, lalu tiba-tiba terus bikin pengajian, terus semakin lama semakin intens, lama-lama menguasai, lalu yang diajarkan di situ radikal. Itu banyak sekali," tuturnya. (Detik)
×
Berita Terbaru Update