Notification

×

Tingkatkan Ekonomi Kota Siantar, Asner Fokus Pengembangan UMKM

Selasa, 17 November 2020 | 14:00 WIB Last Updated 2020-11-17T11:09:13Z
Asner Silalahi menjadi narasumber dalam dialog publik.
PEMATANGSIANTAR (Kliik.id) - Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI) Kota Pematangsiantar, yang diketuai Erwin Siahaan menggelar dialog publik.

Dialog ini menghadirkan narasumber, Asner Silalahi sebagai calon Wali Kota Pematangsiantar, Toga Sihite selaku akademisi sekaligus pengamat ekonomi dan juga Efendi Karo-karo selaku Kepala Cabang Bank Sumut.

Acara ini digelar, Senin (16/11/2020) di Hotel Horrizon Jalan Medan, dengan mengangkat tema "Membangun Peningkatan Ekonomi Kota Pematangsiantar yang Berkeadilan".

Salah satu yang dibahas adalah bagaimana Asner Silalahi kelak dapat menjadikan kota ini semakin maju di tengah ragam tantangan.

Sebagaimana diketahui, ekonomi di Kota Pematangsiantar umumnya digerakkan oleh perdagangan dan industri olahan makanan.

Asner Silalahi sendiri mengakui bahwa perdagangan harus dibenahi, salah satunya pembenahan sarana dan prasarana Pasar Horas dan Pasar Dwikora.

Namun tak kalah penting, kata Asner, bagaimana Siantar aman sehingga setiap orang yang berada di Kota Pematangsiantar khususnya di kawasan perdagangan tidak resah. Keamanan pendukung penting menumbuhkan perekonomian daerah.

"Yang penting di Kota Pematangsiantar, 30 persen (penduduk) usia angkatan kerja, tidak terserap produktif. Ini tantangan di Kota Pematangsiantar," ujar Asner sembari menambahkan bahwa salah satu rencana kedepannya adalah mengembangkan UMKM sehingga banyak tenaga kerja tertampung.

Tren sekarang ini adalah industri kreatif. Dan Kota Pematangsiantar berpotensi untuk menjadi wisata kuliner. Diperlukan adalah bagaimana menghasilkan jenis makanan, jika sekarang ada roti ganda, roti ketawa dan lainnya, maka kedepan diusahakan lahir jenis makanan khas yang baru.

Menurut Asner, saat ini PAD Kota Pematangsiantar cukup rendah sehingga ada kendalan dalam menjalankan ragam program pembangunan.

Itu sebabnya, lanjut Asner, perlu dana perimbangan dari DAU dan DAK. Namun dalam pemerintahan yang dikedapankan pematangan SDM aparaturnya.

"Kalau SDM dibenahi bisa akan menambah PAD," terangnya.

Peluang lain, Siantar dikelilingi atau bersentuhan dengan beberapa sejumlah daerah seperti Simalungun, Samosir, Toba, Tebingtinggi dan lainnya. Tugas utama bagaimana membuat magnet kota ini. Sehingga Siantar jadi kota penyangga.

"Kita juga akan membuat wisata unggulan, yaitu keragaman budaya. Contohnya adalah Bali. Tari budayanya bisa dijual dan menarik bagi wisatawan," ungkapnya.

Mewujudkan wisata budaya, wisata kuliner, UMKM unggul dan program lainnya diperlukan pelatihan, pembinaan sehingga semua produk berkualitas baik dan layak memikat perhatian banyak orang.

Sementara, Toga Sihite meyakini Siantar bisa maju karena hasil bumi dari berbagai daerah masuk ke kota ini. Siantar selama ini telah menjadi penyangga kepada banyak daerah dalam pemenuhan kebutuhan hidup. 

"Langkah penting adalah membenahinya agar lebih memikat," kata Toga. (Rls)
×
Berita Terbaru Update