Notification

×

Sehari Menikah, Suami Tewas Gantung Diri, Istri Syok Tahu dari Facebook

Selasa, 03 November 2020 | 19:37 WIB Last Updated 2020-11-03T12:37:06Z
Foto Ilustrasi
SAMARINDA (Kliik.id) - Sungguh tak terbayangkan kekalutan perempuan ini. Betapa tidak, baru saja sehari menikah, tapi dirinya sudah ditinggal mati oleh suami tercinta. Peliknya lagi, kematian tragis sang suami dia ketahui dari media sosial Facebook.

Sungguh, sang istri mendadak syok saking tak percaya. Suami tercinta yang berumur relatif muda ini ditemukan tewas tergantung di sebuah pohon.

Pengantin baru di Samarinda, Kalimantan Timur itu ditemukan tewas tergantung pada sebuah pohon ketapang yang tingginya sekira 10 meter, Sabtu (31/10/2020).

Korban diketahui bernama Bulewong, usia 23 tahun. Pemuda yang beralamat di Jalan Revolusi II, Gang 15, RT 8, Kelurahan Loa Bahu, Kecamatan Sungai Kunjang, Kota Samarinda ini diketahui baru saja melangsungkan pernikahan pada Jumat (30/10/2020) pukul 20.00 Wita.

Tubuh Bulewong yang tergantung ditemukan di Jalan Ir Sutami, Kelurahan Karang Asam Ulu, Kecamatan Sungai Kunjang, tepatnya di area Kompleks Pergudangan depan Kantor Perusda Pergudangan dan Aneka Usaha (PDPAU), Samarinda.

"Saya tahu informasi ini karena ditelepon sama Bu Lurah (setempat). Pas saya cek, ternyata benar ada orang gantung diri," ucap Marjudi, Ketua RT 35 Komplek Pergudangan, Minggu (1/11/2020) siang.

Pada saat melihat tubuh pemuda tersebut tergantung, Marjudi langsung menghubungi pihak kepolisian sektor setempat untuk melakukan evakuasi. Selang beberapa waktu, petugas berwajib terdiri dari Inafis Polresta Samarinda beserta relawan dan Polsek Sungai Kunjang pun tiba di lokasi kejadian.

Selain tubuh korban yang tergantung, petugas juga mendapati motor yang digunakan Bulewong merk Suzuki Satria F bernopol KT 2139 II dengan posisi kunci yang masih tertempel di stop kontak.

"Pertama itu ada warga (keluarga korban) lewat, di pinggir jalan ada motornya (korban) tapi tidak ada orangnya. Pas dicari, ketemu dan melihat ada yang gantung diri," tutur Marjudi.

Informasi lain yang dihimpun dari beberapa pihak termasuk keluarga korban, seperti Morgan, sepupu dari istri Bulewong.

Almarhum mempersunting Nadia (20) yang juga tetangga satu kampungnya, Desa Salutiwo, Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat pada Jumat (30/10/2020) malam tepat pukul 19.00 Wita.

Beberapa jam sebelum ditemukan tak bernyawa, Morgan juga mengetahui bahwa almarhum telah memeluk agama islam sebelum melangsungkan pernikahan.

"Sebelumnya dia (Bulewong) memang beragama non-muslim. Siang seusai sholat Jumat dia baru berpindah agama sebelum menikah pada malam harinya," ungkap Morgan (47), saat ditemui di kediamannya Jalan Revolusi 2, Gang 15, RT 8, Kelurahan Lok Bahu, Kecamatan Sungai Kunjang, Kota Samarinda, Minggu (1/11/2020).

Sambil menunjukkan bukti secarik kertas seperti sertifikat yang tertulis pernyataan berpindah agama, tertera nama Bulewong dan dikeluarkan oleh pengurus Masjid Islamic Center, Kota Samarinda.

Setelah almarhum resmi menjadi mualaf, memeluk agama islam, di kediaman almarhum dan sepupunya melangsungkan pernikahan siri tanpa hadirnya kedua orangtua mereka masing-masing.

"Saya sebelumnya bertanya pada dia (almarhum), apakah mendapat restu dari orangtua. Dan dijawab olehnya, bahwa pihak keluarganya sepenuhnya menyerahkan kepada dia. Sebab itulah almarhum berpindah agama sebelum melangsungkan pernikahan," tutur Morgan.

Sikap Bulewong saat itu membuat Morgan berpikir ada yang ganjil dan tidak beres. Kecurigaan Morgan makin menjadi ketika Bulewong berpamitan padanya usai melangsungkan pernikahan, seperti orang yang sedang gelisah.

Tepat pukul 21.00 Wita Bulewong berpamitan, hingga dini hari pukul 01.00 Wita baru kembali ke rumah.

"Ia (almarhum) sempat berpamitan pada saya hendak menukar motornya pada salah seorang rekannya. Namun, sejak datang (pulang ke rumah) hingga sampai subuh pukul 05.00 Wita, dia (almarhum) tidak tidur. Dan kembali pamit, izin hendak membeli obat," jelas Morgan.

Tak kunjung pulang hingga matahari hendak terbit, membuat sang istri gelisah. Ia tak pernah terpikir bahwa ini awal peristiwa suami yang baru menikahinya itu, ditemukan meninggal dunia dengan cara tragis.

Ditambah lagi pemuda yang tercatat juga bekerja sebagai karyawan tambang batu bara di kawasan Sanga-Sanga, Kutai Kartanegara (Kukar) ini tidak membawa ponselnya saat keluar rumah. Sehingga Morgan dan Istri almarhum sulit untuk mencari keberadaannya.

"Kami mengetahui dari media sosial (Facebook) karena wajahnya (almarhum) terlihat jelas. Saya dan sepupu (istrinya) langsung ke tempat penemuan," ucap Morgan.

Morgan mengaku saat kejadian itu bingung, sebab ia tidak tahu apa yang menjadi alasan serta pemicu almarhum mengakhiri hidup dengan cara gantung diri.

"Sepupu saya, istrinya sampai syok, jadi saya juga tidak bisa menanyakan apa yang sebenarnya terjadi, bahkan sempat mengurung diri di kamar mandi. Saya curiga ia juga mau gantung diri karena membawa sarung. Sebelumnya dia (Nadia) sempat saya dengar berbicara dengan seseorang melalui telepon dengan nada bicara tinggi," kata Morgan.

Jalinan kisah kasih keduanya diketahui sudah terjalin sejak 2014 lalu, tetapi sejak 3 tahun lalu hubungan mereka terpisah jarak lantaran almarhum (Buwelong) merantau, bekerja di Samarinda.

"Nadia ini (istri almarhum) keluarga saya, dia datang kesini (Samarinda) baru beberapa hari yang lalu, hari Selasa (27/10/2020). Yang jemput suaminya (almarhum), sebelum menikah itu, dan ikut tinggal menumpang disini (rumah Morgan). Karena saya merasa tidak enak dengan tetangga kanan-kiri, status mereka juga belum suami-istri jadi saya sarankan untuk menikah," ungkap Morgan.

Meskipun begitu, Morgan tidak tahu apa penyebab pasti yang melatarbelakangi perbuatan nekat Bulewong.

"Saya juga tidak pernah berkomunikasi dengan keluarga Bulewong, karena saya juga tidak tahu," tegas Morgan.

Sementara, Kapolsek Sungai Kunjang, Kompol Bambang Budianto, melalui Kanit Reskrim Iptu Purwanto juga mengaku belum bisa memastikan motif gantung diri yang dilakukan Bulewong.

"Kami masih akan mendalami dari istrinya nanti, karena saat ini istrinya ikut mengantarkan jenazah (almarhum) pulang ke kampung halamannya di Mamuju untuk dimakamkan," jelas Iptu Purwanto, Minggu (1/11/2020).

Sementara dari identifikasi pada Tempat Kejadian Perkara (TKP) serta tubuh almarhum yang dilakukan Unit Inafis Satreskrim Polresta Samarinda tidak menemukan tanda kekerasan pada jasad Bulewong.

"Saksi-saksi di TKP yang menemukan juga tidak ada yang menyebutkan jika sebelumnya ada tindak kekerasan yang terjadi di sekitar TKP," tutupnya. (Tribun/Rls)
×
Berita Terbaru Update