Wali Kota Tebingtinggi, Iman Irdian Saragih, bertindak sebagai inspektur upacara yang diikuti oleh guru se-Kota Tebingtinggi, para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), serta perwakilan siswa-siswi dari jenjang SD hingga SMA.
Keberagaman Budaya dalam Kebhinekaan
Suasana peringatan tampak semarak dan penuh makna.
Para peserta upacara, terutama guru, tampil mengenakan busana adat dari berbagai daerah di Indonesia, mencerminkan semangat keberagaman dan Kebhinekaan Tunggal Ika yang memperkaya momentum Hari Guru Nasional.
Rangkaian upacara diawali dengan pengibaran Bendera Merah Putih, pembacaan Pancasila yang dipimpin langsung oleh Wali Kota, pembacaan UUD 1945, serta pembacaan ikrar guru sebagai bentuk komitmen menjaga martabat dan kualitas pendidikan.
Dalam amanatnya, Wali Kota Iman Irdian Saragih membacakan sambutan resmi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia, Abdul Mufti.
Amanat tersebut menyoroti bahwa tema HGN 2025 yakni "Guru Hebat Indonesia Kuat", adalah pengingat bahwa guru adalah pembentuk karakter dan fondasi bangsa.
"Guru hebat bukan hanya yang mengajar dengan hati, tetapi juga yang menanamkan nilai-nilai luhur Pancasila, mampu beradaptasi dengan teknologi, terus berinovasi, serta menciptakan ruang belajar yang inspiratif dan bebas diskriminasi," ujar Irdian membacakan amanat Menteri.
Poin penting yang ditekankan dalam amanat adalah kebijakan strategis pemerintah pusat terkait sentralisasi tata kelola guru dan tenaga kependidikan.
Kebijakan ini difinalisasi untuk menyelesaikan persoalan kronis seperti disparitas kesejahteraan, keterlambatan tunjangan, dan status guru honorer.
"Dengan pengelolaan ASN guru yang ditarik ke pusat, diharapkan tidak ada lagi ketimpangan maupun keterlambatan pembayaran tunjangan. Kesejahteraan guru harus terjamin, seragam, dan tepat waktu," ucap Irdian menegaskan amanat tersebut.
Dalam amanatnya, Menteri Pendidikan juga memaparkan 4 program prioritas utama Kemendikbud tahun 2025.
Pertama, Wajib Belajar 13 Tahun untuk pemerataan akses pendidikan. Kedua, Peningkatan Mutu Vokasi melalui kerja sama industri dan sertifikasi kompetensi global.
Ketiga, Penguatan Literasi dan Karakter, termasuk distribusi 1,5 juta buku bermutu dan revitalisasi bahasa daerah.
Keempat, Inovasi Pembelajaran Digital. Membantu guru memanfaatkan teknologi secara efektif.
Upacara diakhiri dengan ajakan untuk menjadikan hari peringatan ini sebagai momentum memperkuat komitmen mendidik dengan ketulusan dan pengabdian.
Usai upacara, rangkaian peringatan dilanjutkan dengan pagelaran drama musikal yang memukau dari SMP Negeri 10 Tebingtinggi, serta penyerahan hadiah bagi para pelajar berprestasi dalam ajang OSN, O2SN, dan FLS2N. (Red)
