Beliau melakukan kegiatan Patroli bersama dengan tim Taskforce. Dalam kegiatan patroli kali ini melibatkan seluruh Karyawan Pimpinan , Kepala kerja ,Krani ,BKO. Manajer sebagai kordinator tim pengawalan TBS, turun langsung mengikuti setiap kegiatan yang di lakukan, meskipun di tengah malam hari, Manager ikut patroli bersama tim Task Force pada hari Senin tanggal 24 Nopember 2025. Saat berada di lokasi memberikan instruksi langsung kepada Mandor 1 afdeling 5 yang pada saat patroli menemukan beberapa tandan yg belum terangkut.
Sebagai bentuk tanggung jawab Manager menginstruksi agar tetap berada di Tempat Penyimpan Akhir (TPH), truk angkut datang untuk mengangkat Tbs yg ada yaitu di blok H Afdeling 5, mandor 1 tentunya di dampingi Korwil pengamanan JWM dan petugas lainnya.
Ir Suheri Mira Atmaja selaku manager selalu memberikan arahan dan motivasi ketika sedang di lapangan. Setelah memberikan arahan Manajer kembali keliling menyelusuri blok2 yang ada di Afdeling 5 kemudian kembali lagi ke Tph blok H tersebut, karena ingin memastikan apakah buah sudah terangkut ke truk.
Akan tetapi dengan kondisi hujan yang lebat ternyata TBS masih di Tph tanpa penjagaan , saat itu manajer memanggil kembali Mandor 1 afdeling 5 yang sudah di perintahkan untuk menjaga TBS tersebut.
Manajer mengingatkan kembali kepada Mandor 1 afd 5 Kamsiarto untuk tidak mengulangi hal seperti ini.
Arahan yang disampaikan Manajer menyimpan kemarahan, di karenakan semata- mata ingin mengejar produksi akhir tahun yang tentunya menjadi tanggung jawab seorang Manajer Kebun.
Manajer mengibaratkan orang tua dalam sebuah keluarga ,sedangkan karyawan baik pimpinan maupun pelaksana adalah anak- anaknya. Orang tua pasti pernah menegur dan memarahi anak- anaknya untuk bersikap, prilaku dan bertindak , begitu juga dalam lingkungan kerja.
Manajer selaku orang tua di dalam perkebunan memberikan instruksi kerja apalagi yang sifatnya insidentil dan sebagai bawahan tidak sepenuhnya mengerjakan sesuai perintah pasti menegurnya.
Pengarahan manajer di berikan bertujuan agar memperbaiki kinerja di lapangan apalagi sudah akhir tahun ,tentu kiranya karena tanpa sebab dan alasan teguran tersebut sangat tidak mengenakan di rasakan oleh karyawan khususnya yang dirasakan Pak Kamsiarto mandor 1 afd 5.
Sebagai manusia biasa yg tak luput dari kesalahan dan kehilangan tentunya pernah berbuat salah baik dalam bekerja maupun bertindak. Pak Kamsiarto sebagai kepala kerja di Afd 5 mengakui kekurangan dalam bekerja sedangkan Manajer Suheri Mira Atmaja selalu orang tua di kebun Padang Matinggi dan sebagai manusia biasa juga pernah khilaf dalam menegur anak- anaknya,sebagai umat manusia dan Insan perusahaan yang bertaqwa kita memaafkan karena tak ada yang sempurna di muka bumi ini.(Frens)
