Notification

×

Tawuran Geng Motor di Medan, Satu Pemuda Tak Tahu Apa-Apa Tewas Ditikam

Sabtu, 25 Oktober 2025 | 18:15 WIB Last Updated 2025-10-25T16:34:41Z
Kapolrestabes Medan Kombes Pol Jean Calvijn Simanjuntak, memimpin konferensi pers di Mapolrestabes Medan, Sabtu (25/10/2025).
MEDAN (Kliik.id) - 
Tim gabungan dari Resmob dan Jatanras Sat Reskrim Polrestabes Medan menangkap tiga pelaku penyerangan dan pembacokan hingga korban bernama David Martua Nainggolan (26), tewas dengan berlumuran darah.

Sebelumnya, tim menangkap dua pelaku, yakni anak di bawah umur berinisial P dan H.

Keduanya ditangkap di Jalan Letda Sujono, Kecamatan Medan Tembung, Kota Medan, dalam tempo di bawah 1x24 jam sejak peristiwa tragis itu terjadi.

Selanjutnya, tim melakukan pengembangan dan menangkap pelaku utama berinisial R (19) yang kabur ke luar kota, Kamis (16/10/2025).

Kapolrestabes Medan Kombes Pol Jean Calvijn Simanjuntak menjelaskan, peristiwa itu terjadi akibat perang antar kelompok tawuran di pinggiran rel kereta api di Jalan Padang, Kecamatan Medan Tembung, Senin (13/10/2025) dini hari.

Namun, kata Calvijn, korban tidak terlibat dalam kelompok tawuran tersebut.

"Awalnya tersangka ini ada kelompoknya. Gemot (geng motor) mereka namanya K3 (Kriminal Khusus Kecil dan TGM (Tongkrongan Geroja Medan). Mereka berkomunikasi dengan kelompok pemuda di Mandala, dan menyampaikan akan tawuran," ujar Calvijn dalam konferensi pers di Mapolrestabes Medan, Sabtu (25/10/2025).

Calvijn mengatakan, gemot tersebut kemudian melakukan penyerangan terhadap kelompok pemuda Mandala. Dari kasus ini, ada sejumlah pelaku yang terlibat, dimana tiga diantaranya sudah ditangkap.

"Kita tangkap dua tersangka tempo di bawah 24 jam. Ironisnya dua tersangka adalah anak di bawah umur. Satu pelaku lainnya yang menjadi pelaku utama, menyabet (membacok korban) dia lari ke Tangerang, Banten," ungkapnya.

Besoknya, tim melakukan penangkapan dan alat yang digunakan adalah 5 senjata tajam jenis parang dan samurai yang digunakan untuk menyeran.

Calvijn menegaskan pihaknya saat ini masih memburu pelaku lainnya.

Sementara, Kasat Reskrim Polrestabes Medan, AKBP Bayu Putro Wijayanto mengatakan, total ada 7 pelaku yang terlibat yang sering berkumpul di pinggiran rel kereta api Jalan Padang.

"Dari pelaku ada tujuh orang, mereka sering berkumpul di Jalan Padang, ribut di rel. Ribut antara kelompok TGM dan K3. Mereka sering berkonflik dengan anak muda di Jalan Padang, sehingga beberapa kali terjadi penyerangan," ucapnya.

Bayu menjelaskan, saat itu korban bersama dua temannya keluar melintas di dekat lokasi kejadian.

Salah satu teman korban berinisial B melihat ada kelompok tawuran berada di jalan. Lalu, B yang dikejar melarikan diri.

"Informasi dari penyelidikan, dia (korban) mencari makan babi. Dia keluar sama dua orang lainnya. Kemudian atas nama B ini mengetahui komplotan berada di jalan kemudian lari, gak tahu permasalahan (korban) dihajar," ucapnya.

Akibat dari kejadian tersebut, korban yang tidak mengetahui apa-apa ditebas oleh kelompok tersebut menggunakan sajam jenis parang. Seketika korban tergeletak di pinggir jalan dengan kondisi bersimbah darah.

"Hasil autopsi terdapat luka di rongga, patah tulang, kantong jantung bocor, ini yang menyebabkan meninggal. Dia warga di Jalan Padang, tak terafiliasi dengan gemot manapun," pungkasnya.

Sebelumnya, seorang pemuda ditemukan tewas tergeletak bersimbah darah di pinggir Jalan Padang (dekat rel kereta api), Kelurahan Bantan, Kecamatan Medan Tembung, Senin (13/10/2025) sekira pukul 03.30 WIB.

Adapun identitas korban adalah David Martua Nainggolan (26), warga Jalan Betet, Kelurahan Tegal Sari Mandala II, Kecamatan Medan Denai, Kota Medan. (Red)
×
Berita Terbaru Update