Notification

×

Pj Sekdako Tebingtinggi Ajak Kuatkan Tradisi Menulis Jaga Budaya Lokal

Kamis, 09 Oktober 2025 | 15:43 WIB Last Updated 2025-10-09T11:52:31Z
Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Tebingtinggi, Muhammad Syah Irwan, secara resmi membuka Acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Kepenulisan, di Lantai 1 Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah, Jalan Sutomo, Kota Tebingtinggi, Rabu (8/10/2025).
TEBINGTINGGI (Kliik.id) - 
Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Kota (Sekdako) Tebingtinggi, Muhammad Syah Irwan, secara resmi membuka Acara Bimbingan Teknis (Bimtek) Kepenulisan, di Lantai 1 Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah, Jalan Sutomo, Kota Tebingtinggi, Rabu (8/10/2025).

Dalam sambutannya, Pj Sekdako Syah Irwan mengajak seluruh peserta untuk memperkuat sinergi dan bersama-sama membangun tradisi menulis yang kuat.

Dia menekankan pentingnya peran menulis dalam menjaga identitas bangsa. Menurutnya, di tengah arus globalisasi dan pesatnya perkembangan teknologi informasi, budaya lokal sering kali terpinggirkan dan terlupakan.

"Kita semua mengetahui bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan akar budayanya. Salah satu cara terbaik untuk menjaga dan melestarikan budaya adalah dengan menuliskannya," ujarnya.

Syah Irwan menjelaskan bahwa melalui tulisan, kisah nenek moyang, legenda, tradisi, adat istiadat, hingga kearifan lokal dapat terus hidup dan dikenal. Bahkan, dia menyebut peran penulis adalah peran penjaga peradaban.

"Seandainya para penulis terdahulu tidak pernah mencatat sejarah, kita mungkin tidak akan mengenal perjuangan para pahlawan atau kisah kebesaran kerajaan-kerajaan nusantara. Oleh karena itu, peran penulis adalah peran penjaga peradaban," tegasnya.

Pada kesempatan tersebut, Syah Irwan menitipkan empat pesan utama kepada para peserta Bimtek, khususnya generasi muda.

Pertama, jangan takut menulis.

Dia menjelaskan, kesalahan adalah bagian dari proses belajar. Karya besar selalu lahir dari keberanian untuk memulai.

Kedua, Gali Budaya Lokal.

Syah Irwan mengajak untuk mendengarkan cerita para tetua dan perhatikan tradisi yang masih hidup, lalu tuangkan ke dalam tulisan yang menginspirasi.

Ketiga, jadikan jembatan generasi.

Menurutnya, karya tulis harus menjadi jembatan agar generasi muda mengenal kebudayaan mereka tidak hanya lewat cerita lisan, tetapi juga lewat buku, artikel, dan naskah yang terjaga dengan baik.

Dan yang keempat, menulis adalah perjalanan panjang.

Syah Irwan mengatakan kepada peserta agar menjadikan pelatihan ini sebagai pintu awal, bukan pintu akhir dari perjalanan menulis.

Pada akhir sambutannya, Pj. Sekdako berharap acara ini menjadi momentum penting untuk meningkatkan minat dan kemampuan menulis di kalangan masyarakat Tebingtinggi.

"Mari kita bergandengan tangan, memperkuat sinergi, dan bersama-sama membangun tradisi menulis yang kuat," tutupnya.

Turut hadir sebagai narasumber dalam acara ini adalah Erlina Anriani Siahaan, Edo Anggara Putra Nasution, dan Dewi Mariyana, serta jajaran Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah. (Red)
×
Berita Terbaru Update