![]() |
| Kepala BGN, Dadan Hindayana (Foto: detik) |
JAKARTA (Kliik.Id) - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, menanggapi informasi soal adanya insentif pribadi sebesar Rp 5 juta bagi SPPG yang berhasil membuat konten positif program Makan Bergizi Gratis (MBG). Dadan mengaku tak tahu-menahu dan tak mengeluarkan kebijakan soal insentif tersebut.
"Ah, itu bukan ranah saya, karena saya juga tidak mengeluarkan kebijakan
itu," kata Dadan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (29/10/2025).
Dadan menyebut setiap SPPG sudah diwajibkan memiliki media sosial. Langkah itu,
kata dia, diharapkan dapat membuat SPPG lebih aktif mempublikasikan pelaksanaan
MBG sehari-hari.
"Kan setiap SPPG itu kan diwajibkan untuk membuat media sosialnya sendiri,
dan diminta untuk aktif membuat konten-konten, terutama melaporkan menu minimal
menu hari itu yang dimuat, sekaligus juga untuk pengawasan publik. Itu saja.
Jadi tidak ada hal yang lain. Cuma kita minta untuk lebih aktif saja,"
ujarnya.
Pernyataan mengenai insentif itu mulanya disampaikan Wakil Kepala BGN Nanik S
Deyang dalam sebuah pernyataan tertulis yang disiarkan humas BGN. Namun
belakangan humas BGN menarik rilis tersebut.
Kepala Biro Hukum dan Humas BGN, Khairul Hidayati, menjelaskan pernyataan
tersebut disampaikan dalam suasana santai dan bersifat guyonan saat acara Rapat
Koordinasi dan Sosialisasi Teknis Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis pada
Senin (27/10) di Jakarta.
"Pernyataan soal insentif Rp 5 juta itu bukan keputusan resmi, melainkan
hanya candaan yang disampaikan untuk memotivasi para peserta agar lebih kreatif
dalam menyebarkan informasi positif tentang program MBG," jelas Khairul.
Ia menegaskan, tidak ada kebijakan ataupun program resmi dari BGN terkait
pemberian insentif pribadi bagi konten viral. Ia menjelaskan bahwa semangat
yang ingin disampaikan dalam forum tersebut adalah dorongan agar pelaksana
daerah aktif membangun komunikasi publik yang sehat dan cepat dalam menangkal
hoaks seputar program MBG.
"BGN tetap berkomitmen menjalankan seluruh kebijakan sesuai ketentuan dan
mekanisme anggaran negara. Candaan tersebut dimaksudkan untuk menyemangati para
peserta agar berani tampil dan kreatif di media sosial dengan konten yang
edukatif serta inspiratif," ujarnya.
Lebih lanjut, BGN menegaskan pihaknya mendukung penuh transparansi dan
komunikasi publik yang efektif terkait pelaksanaan program MBG di seluruh daerah. Upaya ini mencakup penguatan kapasitas komunikasi bagi
koordinator regional (kareg) dan koordinator wilayah (korwil), termasuk
pelatihan pembuatan konten informasi yang kredibel.
"Kami mengapresiasi semangat para Kepala SPPG dalam menyebarkan informasi
positif tentang MBG. BGN akan terus memastikan agar seluruh pesan publik
berjalan sesuai koridor resmi dan dapat dipertanggungjawabkan," ucap Khairul.
Nanik sendiri telah menanggapi ramai terkait insentif tersebut. Ia mengatakan
pernyataan itu sekadar guyonan pada Selasa (28/10). (detik)
