Simalungun, (KLIIK.ID) — Di pertengahan Juni 2025 PT Toba Pulp Lestari, Tbk (TPL) terus menunjukkan komitmennya terhadap kesejahteraan masyarakat melalui program keberlanjutan yang menyasar sektor pertanian. Melalui program Community Development (CD), TPL aktif mendampingi kelompok tani binaan di Kabupaten Simalungun, khususnya di Desa Bandar Manik dan Desa Sihaporas, Kecamatan Pematang Sidamanik.
Dua komoditas utama, yakni padi dan kopi, menjadi fokus pendampingan TPL dalam rangka meningkatkan produktivitas pertanian, penghasilan petani, sekaligus memperkuat ketahanan pangan dan ekonomi lokal.
Revolusi Pertanian: Sistem Jajar Legowo di Desa Bandar Manik
Sejak tahun 2020, TPL menggandeng kelompok tani padi di Desa Bandar Manik untuk menerapkan sistem tanam jajar legowo. Program ini berawal dari lima orang petani dan kini telah berkembang menjadi 17 anggota pada tahun 2025. Melihat antusiasme yang terus tumbuh, TPL kembali mengadakan sosialisasi dan pelatihan intensif untuk memperkuat pemahaman dan penerapan metode tanam yang lebih efisien ini.
Sistem jajar legowo mengatur jarak tanam padi secara teratur sehingga menciptakan lorong di antara barisan tanaman. Pola ini memungkinkan sinar matahari dan sirkulasi udara menjangkau seluruh tanaman secara optimal. Hasilnya, pertumbuhan tanaman meningkat, risiko hama dan penyakit berkurang, dan produktivitas panen pun melonjak.
"Tujuan utama program padi jajar legowo ini adalah untuk meningkatkan produktivitas padi dan pendapatan di desa," jelas Hema Butar-butar, CD Officer TPL Spesialis Tanaman Padi (Jumat, 13/06/2025).
"TPL berharap petani bisa semakin mandiri meskipun tetap kami dampingi. Ke depan, kami ingin memperluas pendampingan ke kelompok-kelompok lain di desa agar manfaat program bisa dirasakan lebih merata."
Melihat dampak keberhasilan yang diraih, kelompok tani padi Bandar Manik bahkan mengajukan rencana penambahan anggota hingga 50 orang. Lebih jauh, perusahaan memiliki visi menjadikan Desa Bandar Manik sebagai pusat penangkaran benih unggul, agar petani tidak lagi bergantung pada benih dari luar. Jika berhasil, desa ini berpotensi menjadi pemasok benih unggul bagi wilayah Kabupaten Simalungun.
Mengangkat Potensi Kopi Unggulan di Desa Sihaporas
Di sisi lain, TPL juga berkomitmen mengembangkan komoditas kopi melalui kerja sama dengan kelompok tani kopi di Desa Sihaporas sejak tahun 2018. Kelompok ini berkembang dari 10 anggota menjadi 20 orang pada tahun 2025. Program pendampingan dilakukan secara berkelanjutan, termasuk monitoring lapangan serta pemanfaatan ilmu yang diperoleh dari Sekolah Kopi TPL pada tahun 2021.
Petani kopi di Sihaporas menerapkan sistem budidaya modern, seperti pembuatan lubang tanam berukuran 60x60x60 cm dengan jarak antar tanaman 1 meter dan antar baris 2,5 meter. Pola ini terbukti penting untuk menjaga pencahayaan dan sirkulasi udara yang merata, yang berdampak langsung pada kualitas dan kuantitas hasil panen.
“Dengan penerapan sistem tersebut, hasil panen kopi mengalami peningkatan signifikan. Dukungan yang kami berikan mulai dari bibit, benih, polybag, hingga pendampingan intensif terbukti sangat membantu petani sejak proses penanaman hingga masa panen," terang Thasya Sirait, CD Officer TPL Spesialis Kopi dalam kesempatan yang sama.
Harga komoditas kopi yang cenderung stabil di Sumatera Utara juga menambah optimisme petani. Kopi tetap menjadi salah satu komoditas unggulan di provinsi ini, terutama jenis Arabika yang dikenal dengan kualitas tinggi dan cita rasa khas. Permintaan pasar yang kuat, baik domestik maupun internasional, serta stabilitas produksi turut mendukung posisi strategis komoditas ini dalam perekonomian lokal.
Beberapa faktor pendukung stabilitas harga kopi di Sumatera Utara antara lain yaitu kualitas tinggi dan cita rasa khas kopi Arabika, permintaan pasar yang konsisten, produksi yang stabil di berbagai sentra kopi. Namun demikian, fluktuasi harga tetap dapat terjadi, dipengaruhi oleh faktor global, cuaca ekstrem, dan kelancaran rantai pasok.
"TPL berharap kelompok petani kopi Sihaporas bisa mempertahankan praktik budidaya yang sudah baik ini. Dengan hasil panen berkualitas, dampak ekonomi positif dapat terus berlanjut dan memberi manfaat jangka panjang," tutup Thasya.
Komitmen TPL untuk Ketahanan Pangan dan Kesejahteraan Petani
Melalui inisiatif berkelanjutan ini, PT Toba Pulp Lestari bukan hanya meningkatkan produktivitas pertanian, tetapi juga memberdayakan petani untuk mencapai kemandirian ekonomi. Dengan mendukung komoditas unggulan seperti padi dan kopi, TPL ikut memperkuat ketahanan pangan dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal di Simalungun.
Ke depannya, TPL berharap kolaborasi ini menjadi model pengembangan masyarakat yang berkelanjutan dan inspiratif bagi daerah lain di wilayah operasional perusahaan.(**)