![]() |
Audiensi BKKBN ke Pj Wali Kota Tebingtinggi, Muhammad Dimiyathi. |
Pada audiensi tersebut, Hasto Wardoyo menyampaikan beberapa program percepatan penurunan stunting nasional. Hasto juga menyampaikan persentase angka stunting di Indonesia sebesar 24,4 persen sedangkan untuk daerah Kota Tebingtinggi sendiri sebesar 17 persen.
Terkait hal tersebut, Hasto berharap pada tahun berikutnya angka stunting di Kota Tebingtinggi dapat turun dibawah 14 persen.
Selain itu, kata Hasto, BKKBN mendukung sepenuhnya program Pemko Tebingtinggi dalam melakukan percepatan penurunan stunting.
"Kami juga menyampaikan program-program dalam percepatan penurunan stunting. Dari 17 persen angka stunting di Kota Tebingtinggi, harapan saya menjadi 14 persen. Dan kami akan mendukung sepenuhnya program Pemko Tebingtinggi, sinergi kolaborasi untuk kesuksesan dalam percepatan penurunan stunting," katanya.
Menanggapi hal tersebut, Dimiyathi menjelaskan bahwa penyebab umum stunting di Kota Tebingtinggi adalah pola makan dan pola perilaku.
"Karena kita di Kota Tebingtinggi tidak memiliki angka kemiskinan mutlak. Yang umum terjadi stunting di Kota Tebingtinggi disebabkan oleh pola makan dan pola perilaku," ujar Dimiyathi.
"Saya apresiasi program-program stunting yang disampaikan, banyak program yang sifatnya untuk membantu dan memberdayakan masyarakat," tambahnya.
Turut hadir Kepala BKKBN Provinsi Sumut, Kadis Kesehatan Provinsi Sumut, Ketua TP PKK Kota Tebingtinggi, Ketua Pokja 1 TP PKK dan Kepala OPD terkait. (Rls)