![]() |
Foto ilustrasi |
Informasi yang dihimpun, Minggu (19/6/2022), kejadian berawal saat korban bernama Fazar Erlangga (22) pulang ke rumah dan langsung kedalam menelpon pacarnya di ruang Televisi.
Tidak berapa lama, korban berbicara kotor, setelah itu korban pun pergi dari rumahnya. Setelah pergi sekitar 20 menit, korban kembali ke rumah dan marah-marah sambil bicara kotor lagi.
Kemudian, tetangga korban bernama Sudis (60) dan Iyas (55), warga setempat, menjumpai ayah korban, Roni (50) di belakang rumah.
Selanjutnya, Sudis berkata kepada korban, sembari menasehati dan mengingatkan korban.
"Kamu jangan ngamuk-ngamuk, kasihan orang tuamu," ujar Sudis menasehati korban.
Lalu korban menjawab nasehat Sudis dengan kalimat singkat.
"Iya" ucapnya.
Kemudian, korban kembali masuk kedalam rumah dan kembali mengamuk dan mengucapkan perkataan kotor.
Tidak berapa lama kemudian, korban terdiam sekitar 10 Menit.
Namun, tiba-tiba ibu korban, Sri Hayati (48) menjerit dengan histeris.
Mendengar hal tersebut, ayah korban langsung menjumpai istrinya di ruang tamu dan melihat korban sudah tewas tergantung dengan menggunakan tali tambang.
Mendapatkan informasi tersebut, pihak kepolisian dari Polres Tebingtinggi turun ke lokasi untuk melakukan olah TKP dan mengevakuasi korban.
Kasi Humas Polres Tebingtinggi, AKP Agus Arianto, membenarkan kejadian tersebut.
"Dari keterangan saksi, korban tidak memiliki riwayat penyakit. Menurut keterangan keluarga bahwa korban sebelum kejadian terlihat sedang bertengkar dengan pacarnya melalui Handphone (Hp)," ujar Agus, Minggu (19/6/2022).
Atas kejadian itu, orang tua korban didampingi Kepala Desa Serba Nanti, Darmen Tua Sinaga, tidak berkenan korban dibawa ke rumah sakit untuk dilakukan autopsi.
"Keluarga korban telah membuat surat pernyataan dan mengikhlaskan kepergian korban," kata Agus. (Rls)