Notification

×

Saran IDAI untuk Lindungi Anak dari Hepatitis Misterius Saat Arus Balik Mudik

Sabtu, 07 Mei 2022 | 16:33 WIB Last Updated 2022-05-07T10:07:14Z
Foto ilustrasi. (detikcom)
JAKARTA (Kliik.id) - 
Mobilisasi arus balik mudik 2022 telah berlangsung dan pemerintah telah menyiapkan berbagai cara untuk melancarkannya. Meski begitu, kemacetan seringkali tidak dapat dihindari dan tidak jarang pemudik lalai mengenai kebersihannya.

Belakangan ini juga sedang heboh mengenai kasus hepatitis misterius yang menyerang anak-anak di beberapa wilayah Indonesia. Kebersihan yang tidak dijaga menjadi salah satu penyebab terjadinya kejadian ini.

dr Muzal Kadim, SpA (K), selaku Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Gastro-Hepatologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), menjelaskan bahwa penyebab terbanyak terjadinya hepatitis pada anak adalah infeksi virus yang ditularkan lewat saluran cerna.

"Karena ini memang dugaan utama penularan saluran cerna, tentunya, pencegahannya yang terbaik adalah mencegah penularan fecal, oral, penularan lewat mulut," ujarnya pada agenda daring yang diselenggarakan IDAI, Sabtu (7/5/2022).

Demi mencegah penularan hepatitis saat mobilisasi arus balik mudik, dr Muzal membagikan beberapa tips mudah yang dapat dilakukan oleh para orang tua. Tips yang paling utama yang diberikan adalah orang tua disarankan untuk menyiapkan makanan anak sebelum berangkat, khususnya pada bayi.

Ia juga sangat menyarankan untuk menghindari makan di luar atau jajan, apalagi di tempat-tempat yang kebersihannya terjamin.

"Kita harus ada di tempat-tempat yang diyakini, bisa cuci tangan dengan baik, dengan sabun kita cuci tangan bersih dan makanannya juga kita harapkan (baik) kebersihannya," jelas dr Muzal.

Meski begitu, dr Muzal juga tidak melarang untuk membeli makanan siap saji jika tidak sempat untuk menyiapkan sendiri. Namun, ia menegaskan untuk tetap memperhatikan kebersihannya.

Selain makanan, salah satu cara lain untuk menurunkan risiko penularan hepatitis pada anak di tengah mudik adalah dengan memisahkan alat makan mereka agar lebih steril.

"Alat-alat makan kan juga bisa menularkan. Jadi, untuk anak, kita siapkan sendiri," tambahnya.

Tips lainnya yang diberikan oleh dr Muzal adalah untuk memasak air minum anak, bukan membeli air kemasan dari minimarket.

"Lalu, air minum, sebaiknya memang, air minum itu dimasak untuk anak. Kalau memungkinkan, dalam perjalanan itu, siapkan air minum yang telah dimasak. Walaupun sudah dingin, sudah dimasak terlebih dahulu," katanya.

dr Muzal tidak memberikan larangan makanan atau minuman tertentu dan menyarankan untuk anak makan seperti biasanya. Namun, baiknya, hindari makanan yang dapat merangsang mual seperti mie instan dan makanan yang pedas. (Detik)
×
Berita Terbaru Update