Notification

×

Buya Syafii Maarif dalam Kenangan, Sang Muazin Bangsa dari Makkah Darat

Jumat, 27 Mei 2022 | 11:49 WIB Last Updated 2022-05-27T05:53:17Z
Cendekiawan dan mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif wafat hari ini. Selama hidupnya, pria yang akrab disapa Buya Maarif dikenal sebagai sosok ulama kharismatik. (detikcom)
JAKARTA (Kliik.id) - 
Cendekiawan dan mantan Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah Ahmad Syafii Maarif wafat hari ini. Selama hidupnya, pria yang akrab disapa Buya Maarif dikenal sebagai sosok ulama kharismatik.

Dikutip dari buku biografinya yang berjudul 'Muazin Bangsa dari Makkah Darat', Buya Syafii Maarif lahir pada 31 Maret tahun 1935 di Kecamatan Sumpur Kudus, Kabupaten Sijunjung, Sumatera Barat (Sumbar). Daerah ini kerap dijuluki sebagai Makkah Darat.

Ahmad Syafii Maarif lahir dari pasangan Ma'rifah Rauf dan Fathiyah. Buya Syafii Maarif memulai pendidikan formalnya di Sekolah Rakyat (SR) Sumpur Kudus.

Selanjutnya Buya Syafii Maarif melanjutkan sekolah di Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah Sumpur Kudur hingga selesai pada tahun 1947, di Madrasah inilah Buya Syafii Maarif mulai mengenal gerakan Islam yang bernama Muhammadiyah.

Organisasi Muhammadiyah masuk ke Sumpur Kudus tahun 1943, sewaktu Buya Syafii Maarif berusia delapan tahun, kelas dua SR. Setelah itu ia meneruskan ke sekolah lanjutan Muhammadiyah dan lulus di Madrasah Muallimin Muhammadiyah Lintau, Sumatera Barat.

Setelah lulus dari sana, ia hijrah ke Yogyakarta untuk meneruskan ke jenjang SMA. Ia kemudian meneruskan kembali ke Madrasah Muallimin yang ada di Yogyakarta milik organisai Muhammadiyah.

Buya Syafii Maarif kemudian berkuliah di FKIS IKIP (sekarang Universitas Negeri Yogya, UNY). Ia kuliah sambil mengajar. Gelar Sarjana (Drs) kemudian diperolehnya di Yogyakarta dari FKIS IKIP Yogyakarta pada Agustus 1968.

Dengan Skripsi berjudul "Gerakan Komunis di Vietnam (1930-1954)", di bawah bimbingan Dharmono Hardjowidjono, dosen sejarah Asia Tenggara. Buya Syafii Maarif kemudian meneruskan studi ke Amerika Serikat dengan mengunjungi tiga kampus: Northern Illinois University (DeKalb), Ohoi University (Athens) dan the University of Chicago antara tahun 1972-1982.

Ahmad Syafii Maarif menempuh pendidikan sejarah di Northern Illinois University (1973) dan memperoleh gelar MA dalam ilmu sejarah dari Ohio University, Athens, Amerika Serikat (1980). Ia kemudian meraih gelar PhD dalam bidang pemikiran Islam.

Selain mengajar, Buya Syafii juga aktif di Muhammadiyah hingga sempat menjadi Ketum PP Muhammadiyah. Berikut ini riwayat karier Buya Syafii Maarif:

1. Guru Bahasa Inggris dan Indonesia SMP di Baturetno, Surakarta (1959-1963)

2. Guru Bahasa Inggris dan Indonesia SMA Islam Surakarta (1963-1964)

3. Dosen Sejarah dan Kebudayaan Islam Universitas Islam Indonesia Yogyakarta (1964-1969)

4. Dosen IKIP Yogyakarta (1967-1969)

5. Asisten dosen paruh waktu Sejarah dan Kebudayaan Islam di Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta (1969-1972)

6. Asisten dosen Sejarah Asia Tenggara IKIP Yogyakarta (1969-1972)

7. Dosen paruh waktu Sejarah Asia Barat Daya IKIP Yogyakarta (1973-1976)

8. Dosen senior Filsafat Sejarah IKIP Yogyakarta (1983-1990)

9. Profesor tamu di University of Lowa, AS (1986)

10. Dosen senior (paruh waktu) Sejarah dan Kebudayaan Islam IAIN Kalijaga, Yogyakarta (1984-1990)

11. Dosen senior (paruh waktu) di UII Yogyakarta (1984-1990)

12. Dosen senior (paruh waktu) Sejarah Ideologi Politik Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta (1987-1990)

13. Dosen Senior (Pensyarah kanan) di Universitas Kebangsaan Malaysia (1990- 1994)

14. Dosen senior Filsafat Sejarah IKIP Yogyakarta (1992-1993)

15. Professor tamu di McGill University, Kanada (1992-1994)

16. Professor Filsafat Sejarah IKIP Yogyakarta (1996)

17. Wakil ketua PP Muhammadiyah (1995-1998)

18. Ketua PP Muhammadiyah (1998).

Selain itu, atas karya-karyanya, pada tahun 2008 Buya Syafii Maarif pernah mendapatkan penghargaan Ramon Magsaysay dari pemerintah Filipina. Buya Syafii Maarif kemudian juga dikenal sebagai sosok tokoh lintas agama yang menjunjung tinggi keberagaman.

Kini, pria yang mendapat julukan sebagai Muazin Bangsa dari Makkah Darat itu telah tiada. Buya Syafii Maarif wafat tadi pagi. Buya Syafii Maarif akan disemayamkan di Masjid Gede Yogyakarta. (Detik)
×
Berita Terbaru Update