![]() |
Rizkan Putra (Baju oranye), pria yang ancam patahkan leher meminta maaf kepada Wali Kota Medan Bobby Nasution. |
Pelaku bernama Rizkan Putra (27), warga Kabupaten Aceh Tengah, Provinsi Aceh ini ditangkap di kawasan Kabupaten Langka ketika hendak berangkat ke Aceh.
Sebelumnya, video aksi pelaku sempat viral di media sosial, Minggu (24/4/2022), karena tidak mau membayar uang parkir dengan sistem elektronik atau e-Parking.
Bahkan, pelaku mengancam akan mematahkan batang leher petugas parkir di Jalan Rahmadsyah, Kecamatan Medan Kota, Kota Medan. Selain itu, pelaku mengancam akan mematahkan leher Wali Kota Medan, Bobby Nasution.
Usai ditangkap, pelaku Rizkan Putra meminta maaf langsung kepada Wali Kota Medan Bobby Nasution dalam konferensi pers yang turut dihadiri Kapolda Sumut Irjen Pol RZ Panca Putra Simanjuntak di Polrestabes Medan, Senin (25/4/2022).
Dengan mengenakan baju oranye dengan tangan diborgol, Rizkan mengaku bahwa dirinya tak mengetahui bahwa 'Bobby' yang ia sebutkan merupakan Wali Kota Medan.
"Saya mohon maaf kepada Pak Bobby. Saya tidak tahu, saya pikir pak Bobby itu bos tukang parkirnya. Kepada tukang parkir juga saya minta maaf. Saya memang tidak tahu. Saya mohon dimaafkan," ujar Rizkan.
Rizkan menjelaskan kronologis awal kejadian bermula ketika dirinya bersama dengan rekannya berhenti di Jalan Rahmadsyah, Kecamatan Medan Kota, pada Sabtu (23/4/2022) lalu.
Saat itu, petugas e-Parking mendatangi mobilnya dan langsung menagih uang parkir. Kemudian, Rizkan memberikan uang tunai sebesar Rp 5 ribu. Namun, petugas meminta lagi setoran menggunakan e-Tol.
"Kami cerita itu baik-baik, saya emosi itu karena dia (petugas) minta dobel, minta lagi e-Tol. Belum sempat parkir, baru berhenti dia langsung datang," katanya.
Lantaran tidak mau menuruti permintaannya, kata Rizkan, petugas langsung memasukkan tangannya ke dalam mobil dan menarik lengannya.
"Masuk tangannya, saya takut. Saya bilang nggak bisa bang, saya nggak mau bayar parkir. Itu setelah kejadian petugas itu narik saya, kami takut karena kami pendatang," jelasnya.
Menurut Rizkan, petugas e-Parking sudah berlaku tidak sopan kepada dirinya sehingga terjadi keributan itu.
"Petugas parkir nggak jelasin, dia langsung narik tangan saya, kami anggap dia nggak sopan. Ributnya karena dia awalnya nerima uang Rp5 ribu, karena uang sudah saya kasih cash Rp5 ribu, tapi dia minta lagi," ujarnya.
Setelah percekcokan antar keduanya, lanjut Rizkan, petugas e-Parking mengancam akan melaporkan Rizkan kepada bosnya yang disebut-sebut bernama 'Bobby'.
Namun, Rizkan tidak menyangka bahwa bos e-Parking yang dimaksud ternyata Wali Kota Medan.
"Yang saya kira preman makanya kami takut. Sebetulnya mau ngancam dia, saya takut karena saya pendatang, saya takut dia manggil bosnya, kami dikeroyok," ucapnya.
Lebih lanjut, Rizkan meminta maaf atas peristiwa yang terjadi itu. Ia mengaku tidak bermaksud mengancam Wali Kota Medan.
"Saya mohon maaf sebesar-besarnya untuk pak Bobby khususnya," ucap pria gongrong berkacamata ini.
Lalu, Rizkan mengaku dirinya juga sempat memberikan komentar di beberapa akun media sosial Instagram, terkait video viralnya.
"Saya komentar di media Instagram komentar. Saya bukan bermaksud itu ngomong ke pak Bobby, video itu sudah dipotong-potong, yang saya maksud itu bos premannya, karena dia ngaku-ngaku mau manggil bosnya, yang saya maksud bukan pak Bobby," pungkasnya.
Mendengar hal itu, Wali Kota Medan Bobby Nasution mengaku dirinya telah memaafkan pelaku. Tetapi ia menyayangkan tindakan kurang baik yang dialami oleh petugas e-Parking yang sedang bertugas.
"Sebelum minta maaf, saya sudah maafkan. Cuma yang kita sayangkan adalah aksi kurang terpuji kepada jukir kita yang sedang bertugas," kata menantu Presiden Jokowi ini.
Perlu diketahui, personel Polsek Medan Kota menangkap Rizkan setelah adanya laporan dari korban Anugerah Ihsan selaku petugas e-Parking yang bertugas di Jalan Rahmadsyah, Kecamatan Medan Kota, Kota Medan.
Korban melaporkan kejadian ini, Sabtu (23/4/2022) malam, karena merasa diancam dan dianiaya lantaran dijepit jendela mobil. (Rls)