![]() |
Aksi demo GMNI di depan Kantor DPRD Sumut. |
Aktifis GMNI yang turun dalam aksi ini berjumlah kurang lebih 30 orang. Massa aksi membawa beragam spanduk tuntunan.
Dalam aksi tersebut, GMNI mengkritik beragam isu. Salah satunya konflik agraria. Menurut GMNI, Sumut adalah daerah yang paling banyak konflik agaria, namun tidak ada upaya penyelesaian.
Selain itu, GMNI juga menyoroti persoalan kenaikan BBM dan bahan pokok serta kelangkaan minyak goreng, pemindahan ibukota dan kenaikan pajak penambahan nilai (PPN) menjadi 11 persen.
Lalu, GMNI meminta Presiden Jokowi agar mengevaluasi kinerja Menteri yang selalu membuat kegaduhan dalam pernyataan dan kebijakannya.
"Banyak persoalan di negeri ini. Indonesia sedang tidak baik-baik saja," ujar Ketua GMNI Sumut, Paulus Gulo dalam orasinya.
GMNI menegaskan, Indonesia secara ekonomi belum merdeka. Mereka meminta agar kekayaan bangsa Indonesia dikembalikan untuk kemakmuran rakyat.
Saat aksi berlangsung, terlihat arus lalu lintas dari dan menuju DPRD Sumut berjalan normal dan tidak ada pengalihan jalan. (Rls)