Gubernur Sumut Edy Rahmayadi. |
Ia meminta PT SMGP agar memindahkan pipa gas dari perkampungan warga. Ia juga telah menyurati perusahaan perihal itu. Edy mengancam akan melakukan sesuatu hal jika permintaannya itu tak diindahkan.
"Ini akan kita ulangi lagi dan yang nanti kalau tidak ditanggapi, kita harus lakukan sesuatu. Untuk itu tidak terulang," ujar Edy kepada wartawan di Medan, Selasa (8/3/2022).
Menurut Edy, dirinya tidak pernah merekomendasikan pipa gas itu melewati perkampungan warga. Karena itu, pipa gas harus segera dipindahkan.
"Dia harus pindah, saya tidak merasa merekom itu. Tapi perusahaan nanti kita, tapi daerah kan punya wewenang itu," ucapnya.
Namun, Edy tidak mempersoalkan keberadaan PT SMGP di sana. Sebab, pekerjaan perusahaan itu, menurut Edy, suatu pekerjaan yang baik.
"Pekerjaan itu baik, hanya kecerobohan tempo hari saya melihat yang kejadian pertama, kenapa itu melalui perkampungan, itu yang menjadi persoalan," katanya.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 56 orang warga Kecamatan Puncak Sorik Merapi Madina), menjadi korban keracunan gas hidrogen sulfida (H2S) diduga dari pipa gas PT SMGP, Minggu (6/3/2022).
Kebanyakan korban adalah warga Banjar Manggis, Desa Sibanggor Julu. Para korban dirawat di 2 rumah sakit, yakni 34 orang di RSUD Panyabungan dan 22 orang di RSU Permata Madina.
Para korban mengalami sesak nafas, mual dan muntah. Setelah mendapat pertolongan dari pihak medis, korban sudah mengalami penyembuhan dan semakin membaik. (Rls)