Notification

×

TRAGIS, Satu Balita Tewas Dalam Kebakaran Rumah Adat Kerajaan Negeri Padang di Tebingtinggi

Minggu, 13 Maret 2022 | 20:29 WIB Last Updated 2022-03-13T14:32:10Z
Korban tewas dalam kebakaran Rumah Adat Kerajaan Negeri Padang di Kota Tebingtinggi, Sumut.
TEBINGTINGGI (Kliik.id) - 
Sebuah situs bersejarah di Kota Tebingtinggi, Sumatera Utara yakni Rumah Adat atau Istana Kerajaan Negeri Padang yang berlokasi di Jalan KF Tandean, Kelurahan Bandar Sakti, Kecamatan Bajenis, hangus terbakar, Minggu (13/3/2022) sore.

Informasi yang berhasil di himpun Kliik.id, Minggu (13/3/2022) malam, kebakaran mengakibatkan satu orang korban tewas terbakar yakni balita berinisial ZDAL (5).

Kasi Humas Polres Tebingtinggi AKP Agus Arianto mengatakan, kebakaran bermula saat saksi bernama Aura (13) naik ke lantai 2 rumah menuju dapur untuk mengambil minum pada pukul 14.00 WIB.

Selanjutnya, saksi melihat Zidan (abang korban) dan Rafa (teman abang korban) sedang bermain-main didalam kamar pamannya yang bernama Nanda dan membakar kertas.

"Setelah mengambil minum, saksi turun ke lantai 1 rumah untuk tidur. Pukul 14.10 WIB, saksi lainnya Supriadi sedang membersihkan halaman rumah dan kemudian pergi membeli rokok. Lalu, pukul 14.30 WIB Supriadi pulang membeli rokok. Ia melihat asap hitam keluar dari sela-sela ventilasi dan atap belakang rumah. Kemudian ia melihat api dari dalam rumah," ujar Agus kepada Kliik.id.

Saat itu, Supriadi tidak mengetahui bahwa keponakannya ZDAL (Korban) masih berada di dalam kamar. Saat sadar, ia langsung masuk ke dalam rumah untuk menyelamatkan korban.

Kemudian, api sudah semakin membesar sehingga Supriadi tidak sempat masuk kedalam rumah untuk menyelamatkan korban.

"Api semakin besar dan menghanguskan seluruh rumah yang terbuat dari kayu. Korban terbakar dan meninggal dunia," kata Agus.

Agus menjelaskan, korban tewas merupakan putra kedua dari Rizka Ginaldo Lubis (36) dan Iswantina (32). Keduanya bersama keluarganya menempati rumah adat milik Tengku Emil Hendra Utama (51) tersebut untuk membersihkan dan menjaga rumah tersebut.

Kebakaran diduga berasal dari benda yang mudah terbakar didalam kamar Nanda, dimana sebelum kejadian, Zidan dan Rafa sedang membakar kertas didalam kamar Nanda.

Agus menambahkan, api berhasil dipadamkan pada pukul 18.00 WIB oleh 6 unit mobil pemadam kebakaran dari Pemko Tebingtinggi.

"Kerugian materiil akibat kebakaran ini ditaksir mencapai Rp.450.000.000," katanya.

Tim Inafis Polres Tebingtinggi, kata Agus, telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dalam peristiwa kebakaran ini dan memasang garis polisi di lokasi. Pihaknya sedang menyelidiki peristiwa ini.

"Peristiwa ini masih dalam penyelidikan. Saksi-saksi sedang diperiksa," pungkasnya.

Diketahui, rumah adat melayu tersebut merupakan Istana Negeri Padang, yang merupakan Peninggalan Raja ke XII Kerajaan Melayu, Tengku Hasyim, dan tegak berdiri di kawasan Jalan KF Tandean, Kota Tebingtinggi.

Tahun pembangunan istana tersebut diperkirakan pada tahun 1800 masehi. Istana memiliki warna kebanggaan bangsa Melayu, kuning terang. Rumah ini memiliki konsep panggung dengan akses masuk menggunakan anak tangga.

Bangunannya ikonik begitu mencolok dibandingkan rumah penduduk sekitar. Di belakang rumah ini ada pemakaman untuk raja dan keluarga Kerajaan Padang. (Rls)
×
Berita Terbaru Update