Gubernur Sumut Edy Rahmayadi. |
Wartawan yang telah lama menunggu Edy keluar dari pintu lift khusus gubernur dan wakil gubernur tidak mendapat tanggapan saat hendak dikonfirmasi terkait laporan terhadap dirinya.
Meski dilaporkan ke Polda Sumut, Edy terlihat biasa saja. Mantan Pangkostrad ini hanya menjawab singkat.
"Kalian jangan tanya-tanya dulu ya," ujar Edy sembari meninggalkan wartawan, Senin (3/1/2022) sore.
Meski dilaporkan Coky Aritonang ke Polda Sumut, Edy terlihat biasa saja.
Diketahui, Edy Rahmayadi resmi dilaporkan ke Polda Sumut, Senin (3/1/2022) siang, oleh pelatih biliar Sumut Coky Aritonang yang merasa dipermalukan oleh Edy.
Laporan tersebut tertuang dalam laporan polisi nomor: STTLP/03/1/2022/SPKT/POLDA SUMUT tanggal 3 Januari 2022 dengan terlapor Edy Rahmayadi.
Sebelumnya diberitakan, pada acara Pemberian Tali Asih Atlet Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2020 di Aula Tengku Rizal Nurdin, Jalan Sudirman, Kota Medan, Edy Rahmayadi menunjuk pelatih biliar Coky Aritonang dan memintanya untuk ke depan. Edy melihat ia tertidur dan tidak tepuk tangan saat dirinya berbicara.
"Kamu kenapa tidak tepuk tangan? Kamu dari cabang olahraga apa?" tanya Edy.
Edy langsung bertanya kepada Ketua KONI Sumut John Ismadi Lubis apakah cabang olahraga biliar dapat emas atau tidak. Edy sempat menjewer telinga Coky dan mengusirnya.
"Sumut butuh orang-orang yang benar-benar siap. Saya minta itu jangan dipakai lagi," katanya.
Tindakan Edy Rahmayadi tersebut membuat Coky merasa malu dan tidak menerima. Ia mendesak orang nomor satu di Sumut itu meminta maaf kepadanya. (Rls)