Para korban penyerangan dan penganiayaan didampingi Pengurus DPD Pospera Sumut dan DPC Pospera Asahan. |
Akibat serangan tersebut, beberapa petani mengalami luka-luka masing-masing, Budiman Nainggolan (47), Rizki Yusuf Siregar, Edison Harianja dan Regen Pandiangan (28).
Mereka dianiaya saat berada di gubuknya di Desa Perbangunan.
Kasus ini telah dilaporkan ke Polres Asahan dengan nomor: LP/B/32/1/2022/SPKT Polres Asahan/Polda Sumatera Utara, Tanggal 9 Januari 2019 dengan terlapor Marolop Tamba dan rekan-rekannya.
Penyerangan ini diduga terkait konflik lahan di daerah tersebut yang telah terjadi sejak tahun 2015.
Salah satu korban, Budiman Nainggolan menjelaskan, penyerangan bermula saat mesin genset di gubuk mereka kehabisan minyak. Kemudian, dua orang diantara mereka pergi membeli bahan bakar.
Secara tiba-tiba, kelompok preman tersebut datang dengan menggunakan senter kepala sambil mengatakan "Keluar kalian semua".
"Tapi, saat mengatakan keluar kalian semua, mereka sudah berserak (Berpencar, red). Ada yang merusak tenda dan diruntuhkan. Nah, tanpa perlawanan dari petani, para preman menunjangi para petani yang pada tidur," ujar Budiman kepada wartawan, Minggu (9/1/2022).
Budiman mengaku, dirinya mengenali beberapa preman yang menjadi pelaku penyerangan yang diperkirakan berjumlah 40 orang tersebut.
"Beberapa orang bisa kita kenali wajahnya. Dan dari nama-nama yang tersebut dari suaranya bisa kita kenali," katanya.
Kondisi wajah Budiman Nainggolan usai dianiaya preman. |
Ketua DPD Posko Perjuangan Rakyat (Pospera) Sumut Liston Hutajulu yang mendampingi petani tersebut berharap, polisi dapat menindak pelaku penganiayaan.
Sejauh ini, kata Liston, petani telah membuat laporan polisi ke Polres Asahan dan telah direspon secara baik. Ia berharap agar para pelaku dapat ditangkap 1x24 jam.
"Saya sudah sampaikan ke Bapak Kapolres Asahan dan akan ditindaklanjuti, termasuk kepada Bapak Dir Krimum Polda Sumut baik responnya, Bapak Kapolda juga baik responnya. Kami hanya meminta, pelaku harus ditangkap sekali dalam 24 jam," kata Liston.
Saat ini, lanjut Liston, dirinya sedang berusaha menahan amarah masyarakat agar tidak sampai melakukan perbuatan hukum. Maka itu, ia meminta polisi menindak tegas para pelaku penyerangan tersebut.
"Kami berharap polisi bisa menindak tegas preman yang melakukan penyerangan tersebut," katanya.
Terpisah, Kapolres Asahan AKBP Putu Yudha Prawira mengaku pihaknya telah menerima laporan kasus tersebut dan akan menindaklanjuti.
"Sedang kita selidiki," ujar Putu. (Rls)