Gubernur Sumut Edy Rahmayadi menjewer seorang pelatih biliar. |
Wakil Direktur LBH Medan Irvan mengatakan, tindakan Edy Rahmayadi merendahkan harkat dan martabat seseorang. Edy dinilai menunjukkan sikap arogan kepada masyarakat.
Terkait kejadian tersebut, Irvan mendesak Edy Rahmayadi meminta maaf secara langsung kepada Coky Aritonang, keluarganya dan masyarakat Sumut.
"Hal ini merupakan bentuk tanggungjawab dan etika sebagai seorang pemimpin Sumatera Utara dan memperbaiki sikap arogansinya serta memberikan pelayanan kepada masyarakat," ujar Irvan dalam keterangannya, Rabu (29/12/2021).
Bentuk lain yang dianggap merendahkan harkat dan martabat seseorang, kata Irvan, adalah ketika Edy memaki Coky dengan perkataan 'Sontoloyo'.
Kemudian, LBH Medan menduga Edy Rahmayadi melanggar Hak Asasi Manusia (HAM) karena menjewer telinga Coky.
"Perbuatan tersebut merupakan pelanggaran HAM berdasarkan Undang-undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945 pada Pasal 28G yang menyatakan, 'Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, martabat dan berhak untuk bebas dari perlakuan yang merendahkan derajat martabat manusia'," kata Irvan.
Sebelumnya, pada acara Pemberian Tali Asih Atlet Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua 2020 di Aula Tengku Rizal Nurdin, Jalan Sudirman, Kota Medan, Edy Rahmayadi menunjuk pelatih biliar Coky Aritonang dan memintanya untuk ke depan. Edy melihat ia tertidur dan tidak tepuk tangan saat dirinya berbicara.
"Kamu kenapa tidak tepuk tangan? Kamu dari cabang olahraga apa?" tanya Edy.
Edy langsung bertanya kepada Ketua KONI Sumut John Ismadi Lubis apakah cabang olahraga biliar dapat emas atau tidak. Edy sempat menjewer telinga Coky dan mengusirnya.
"Sumut butuh orang-orang yang benar-benar siap. Saya minta itu jangan dipakai lagi," katanya.
Mantan Pangkostrad ini menegaskan, Sumut membutuhkan orang-orang yang siap berjuang demi meraih prestasi yang terbaik. Terlebih pada tahun 2024, Sumut akan menjadi tuan rumah PON.
"Saya terpaksa berlakukan tegas. Apalagi dia seorang pelatih. Kita harus benar-benar siap," katanya. (Rls)