Seorang pengungsi Afganistan bakar diri |
Peristiwa ini sontak menghebohkan warga yang berada di sekitar lokasi. Petugas keamanan gedung langsung sigap mengantisipasi dengan menyemprotkan alat pemadam api.
Informasi yang berhasil dihimpun, pengungsi Afghanistan bakar diri itu bernama Ahmad Sah (22).
Ia melakukan aksi nekad ini diduga karena sudah lama diabaikan oleh International Organization for Migration (IOM), atau organisasi migrasi internasional yang berkedudukan di Kota Medan.
"Dia mengalami depresi, stress, dan sakit jiwa selama lima tahun. Dia bolak balik minta sama IOM dan UNHCR tolong perhatikan dia, tapi tidak didengar," ujar rekan korban, Zuma Mohsini.
Menurut Zuma, aksi bakar diri ini sebagai bentuk protes untuk memberi tahu kepada dunia, bahwa UNHCR dan IOM sama sekali membiarkan para pengungsi hidup dalam keterpurukan.
"Dia enggak sabar dan datang ke sini untuk membakar diri dengan korek api. Teman-teman lain sudah berusaha menghadang, namun gagal," katanya.
Saat api membakar seluruh tubuh Rahmadsyah, ia berusaha menerobos masuk ke kantor UNHCR. Namun aksi itu digagalkan petugas keamanan gedung yang langsung menyemprotkan pemadam api.
Korban mengalami luka bakar sekitar 70 persen di tubuh. Ia telah menjalani perawatan di Rumah Sakit Siloam, Medan.
"Luka bakar sekitar 70 persen dan sedang dirawat di rumah sakit," jelas Zuma. (Rls)