![]() |
Ketua DPD PDIP Sumut, Rapidin Simbolon (Tengah) didampingi Sekretaris DPD Sutarto (Kanan) dan Wakil Ketua DPD Bidang Komunikasi Politik, Aswan Jaya (Kiri). |
MEDAN (Kliik.id) - Pandangan akhir Fraksi PDIP DPRD Sumut pada sidang paripurna dewan tentang P-APBD 2021 beberapa waktu lalu, menyinggung dukungan kepada Edy Rahmayadi untuk maju sebagai Gubernur Sumut 2 periode.
Menanggapi hal itu, Ketua DPD PDIP Sumut Rapidin Simbolon mengatakan, dukungan itu butuh keajaiban dari Edy Rahmayadi.
"Butuh keajaiban bagi Edy Rahmayadi di sisa dua tahun jabatannya sebagai gubernur untuk bisa membenahi Sumut sesuai visi misinya ‘Sumut Bernartabat’. Jadi, butuh keajaiban juga sehingga PDI Perjuangan mendukung Edy Rahmayadi dua periode," ujar Rapidin menjawab pertanyaan wartawan usai menggelar gowes bareng jurnalis, Sabtu (2/10/2021).
Rapidin menjelaskan bahwa pandangan fraksi yang menyebut PDIP bisa mendukung Edy Rahmayadi dua periode itu ada syaratnya.
"Ada syaratnya kalau mau kami dukung," kata mantan Bupati Samosir ini.
Apa yang disampaikan Fraksi PDIP, menurut Rapidin, adalah sugesti, agar Edy Rahmayadi memaksimalkan kerja-kerja dan program-program di Pemprov Sumut untuk kemajuan Sumut.
Sebab APBD yang tersedia, kata Rapidin, sangat minim terserap untuk program-program pembangunan dan kesejahteraan yang sangat dibutuhkan masyarakat.
"PDI Perjuangan bukan partai yang mengusung Edy Rahmayadi pada Pilkada 2018 lalu. Kami adalah partai penyeimbang. Dan melalui wakil-wakil kami di legislatif, kami perlu melakukan koreksi-koreksi atas jalannya pemerintahan yang selama 3 tahun kepemimpinannya sebagai gubernur. Kami lihat belum ada perubahan yang berarti bagi masyarakat serta untuk kemajuan Sumut," jelasnya.
Rapidin pun menyebut sejumlah kader partai seperti Risma, Ahok, Ganjar Pranowo serta sejumlah nama lainnya, yang mampu melakukan perubahan mendasar untuk kemajuan daerahnya saat menjabat sebagai kepala daerah.
"Jadi kami punya contoh kader-kader partai yang mampu melakukan perubahan saat memimpin. Itu juga yang kita inginkan dari Edy Rahmayadi. Mampu tidak ia melakukan perubahan untuk kemajuan daerah ini di sisa jabatannya 2 tahun lagi?. Jika ia mampu kita dukung. Tapi kalau tidak mampu, mustahil bagi kami PDI Perjuangan untuk mendukungnya 2 periode," ucapnya.
Terkait apakah PDIP sudah memiliki calon lain untuk diusung pada Pilkada 2024, Rapidin mengaku saat ini belum ada.
"Saat ini kami masih fokus melakukan konsolidasi partai hingga ke tingkat PAC dan ranting untuk menyongsong Pemilu 2024. PDI Perjuangan punya target hattrick dan kemenangan 35% Pemilu 2024 di tingkat pusat dan daerah. Untuk calon Gubernur Sumut 2024 saat ini belum ada, tapi itu pasti ada nanti dan akan muncul," imbuhnya.
Untuk mengejar target hattrick dan kemenangan 35% pada Pemilu 2024 di Sumut, lanjut Rapidin, pihaknya memaksimalkan kerja-kerja 3 pilar partai yakni pengurus partai di semua tingkatan, Fraksi PDIP provinsi dan kabupaten/kota serta kepala/wakil kepala daerah dari kader PDIP.
"Ketiga pilar partai harus rajin turun ke masyarakat membawa program-program kerakyatan partai. Kader partai harus selalu berada di tengah-tengah masyarakat, mendengarkan aspirasi dan keluhan masyarakat serta bergerak bersama masyarakat. Kader partai harus menjadi pelopor di masyarakat, karena PDIP adalah partai pelopor," pungkasnya. (Rls)